Produktivitas Rumput Raja (Pennisetum purpupoides) pada Pemotongan Pertama Menggunakan Beberapa Sistem Pertanian
Abstract: Tujuan penelitian
menentukan pengaruh sistem pertanian; anorganik, LEISA (Low External Input and
Sustainable Agriculture) dan organik pada produktivitas Rumput Raja, ketika
panen pertama. Penelitian menggunakan pupuk N, P, K, pupuk kandang dan
vesikular arbuskular mikoriza (VAM). Penelitian memakai analisis varians dengan
randomized block design (RBD) yang terdiri dari 5 perlakuan dan 4 ulangan.
Perlakuannya adalah A (200 kg N: 150 kg P: 100 kg K), B (200 kg N: 150 kg P:
100 kg K: 5.000 kg pupuk kandang), C (50 kg N: 37.5 kg P: 25 kg K: 5.000 kg
pupuk kandang: 180 kg MVA), D (50 kg N: 37.5 kg P: 25 kg K: 180 kg MVA), E
(5.000 kg pupuk kandang: 180 kg MVA). Hasilnya, perlakuan tidak berpengaruh
signifikan (P>0,05) pada produktivitas Rumput Raja. Rata-rata tinggi tanaman
adalah: 3,35-3,43 m dan anakan: 7,08-08,20 batang. Kandungan nutrisinya
(13,21-13,70% protein kasar, NDF: 61,98- 62,94%, ADF: 40,01-44,27%, selulosa:
29,68-33,03%, hemiselulosa: 17,93-21,96%, lignin: 08,16 sampai 11,36%).
Produksi adalah (produksi segar 83,95-96,48 ton/ha dan 13,79-19,84 ton bahan
kering/ha). Kemudian Benefit Cost Ratio (BCR) adalah 05,31-6,54. Jadi
menggunakan sistem LEISA dan pertanian organik, produktivitas Rumput Raja sama
dengan dosis 100% pupuk N, P, dan K (200 kg urea/ha, SP-36 150 kg/ha, KCl 100
kg/ha).
Keywords: Rumput Raja; sistem
LEISA; VAM; pupuk NPK; pupuk kandang
Penulis: Suyitman
Kode Jurnal: jppeternakandd140365