PERUBAHAN SKOR GEJALA TOTAL DAN KUALITAS HIDUP PASCA TERAPI LORATADIN PADA PENDERITA RINITIS ALERGI
Abstrak: Rinitis alergi (RA) adalah
kelainan hidung yang diakibatkan oleh proses inflamasi yang diperantarai Ig E
setelah mukosa hidung terpapar alergen. Gejala RA meliputi pilek, buntu hidung,
gatal hidung dan bersin, yang dapat sembuh sendiri atau dengan pengobatan. Pada
beberapa kasus dapat disertai gejala mata (gatal, berair dan kemerahan), gataltelinga
dan tenggorok. RA merupakan penyakit yang tidak fatal tetapi pada gejala yang
berat dapat menurunkan kualitas hidup (KH) penderitanya.
Tujuan: menganalisis adakah perubahanskor gejala total (SGT) dan KH pasca
terapi loratadin pada penderita RA.
Metode : pra eksperimental yang dilaksanakan di URJ THT-KL RSUD Dr.
SoetomoSurabaya dalam kurun waktu Nopember 2011 hingga Juni 2012. Pengambilan
sampel dilakukan secara consecutive sampling. Jumlah sampel berdasarkan
perhitungan rumus besar sampel.Pada enam belas sampel penelitian dilakukan
evaluasi SGT dan KH pra dan pasca pemberian loratadin. Perhitungan statistik
menggunakan Paired sample t test dan uji korelasi Pearson.
Hasil: didapatkan laki-laki 8 (50%) dan perempuan 8 (50%), rerata umur
sebesar 33,00tahun dengan rentang umur 19 – 54 tahun. Gejalaklinis terbanyak
yang ditemukan adalah pilek (100%) dan bersin (100%). Domain KH yang paling
banyak ditemukan adalah gejala hidung (100%). Perubahan gejala paling besar
pasca terapi loratadin didapatkan pada gejala bersin (50,0%). KH total terjadi
perbaikan, karena didapatkan perubahan 19,44 (>6) dan KH setiap domain juga membaik,
karena perubahan setiap domain berkisar 2,06 - 5,87 (>1). Perubahan SGT pra
dan pasca terapi loratadin didapatkan p = 0,000, berarti ada perubahan SGT yang
bermakna (p < 0,05). Perubahan KH pra dan pasca terapi loratadin didapatkan
p = 0,000, berarti ada perubahan KH yang bermakna (p < 0,05). Hubungan
antara perubahan SGT dan KH pasca terapi loratadin didapatkan p = 0,000 dan r =
0,774, berarti ada korelasi yang positif kuat antara perubahan SGT dan KH.
Kesimpulan: terdapat perubahan (perbaikan) SGT dan KH, serta ada hubungan
positif kuat antara perubahan SGT dan KH pasca terapi loratadin pada penderita
RA.
Kata kunci: rinitis alergi,
loratadin, skor gejala total, kualitas hidup
Penulis: Rusina Hayati, Dwi
Reno Pawarti, Muhtarum Yusuf
Kode Jurnal: jpkedokterandd140711