Peningkatan pH Kulit Dermatitis Atopik pada Anak
ABSTRAK: Dermatitis atopik
(DA) merupakan penyakit yang memiliki etiologi multifaktorial yaitu faktor
genetik, lingkungan, dan ketidakseimbangan sistem imunitas tubuh. Pada DA
terjadi gangguan sawar kulit yang terjadi akibat mutasi gen yang mengkode
fillagrin. Fillagrin memiliki peran penting dalam hidrasi dan pengaturan pH
stratum korneum, sehingga apabila terdapat defek fungsi ataupun jumlah
fillagrin, akan mengakibatkan gangguan hidrasi dan pengaturan pH kulit seperti
yang terlihat pada fenotip DA.Tujuan: Mengevaluasi perbedaan nilai pH pada
pasien DA (area lesi dan tanpa lesi) dan anak normal. Metode: Penelitian
pendahuluan merupakan penelitian observasional deskriptif, dilakukan pada 98
anak normal di populasi untuk mencari nilai normal pH. Penelitian lanjutan
merupakan penelitian observasional analitik pada 38 pasien DA, dilakukan di 2
area yaitu area lesi dan tanpa lesi. Hasil: Nilai pH anak normal sebesar
4,86±0,461, area lesi DA sebesar 5,86±0,564, dan area tanpa lesi sebesar
5,20±0,460. Uji ANOVA menunjukkan hasil p=0,000, uji analisis post hoc nilai
p=0,000. Simpulan: Nilai pH pasien DA (area lesi dan tanpa lesi) lebih tinggi
daripada pH anak normal. pH merupakan faktor yang penting pada pathogenesis DA,
dimana yang perlu diperhatikan pada terapi DA adalah menjaga nilai pH kulit
yang optimal karena hal ini berperan dalam mengurangi kekambuhan DA.
Kata kunci: fillagrin, pH
kulit dermatitis atopik, pH kulit anak normal
Penulis: Pedia Primadiarti,
Rahmadewi, Iskandar Zulkarnain
Kode Jurnal: jpkedokterandd140673