PENGGANTIAN BOVINE SERUM ALBUMIN PADA CEP-2 DENGAN SERUM DARAH SAPI TERHADAP KUALITAS SEMEN SAPI LIMOUSIN PADA SUHU PENYIMPANAN 3-5oC
Abstract: Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggantian Bovine Serum Albumin (BSA)
menggunakan serum darah sapi pada pengencer dasar Cauda Epididymal Plasma 2
(CEP-2) terhadap kualitas semen sapi Limousin selama pendinginan pada suhu
3-5oC. Materi penelitian yang digunakan yaitu semen segar dari sapi Limousin
yang dipelihara di Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari Malang. Serum darah
didapatkan dari darah sapi yang diambil dari Laboratorium Lapang Sumber Sekar
Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya. Metode yang digunakan dalam
penelitian menggunakan percobaan laboratorium dengan Rancangan Acak Kelompok
yang terdiri dari lima perlakuan, yaitu P0 sebagai kontrol (90% CEP-2 (dengan
BSA) + 10% KT); P1 (83,84% CEP-2 + 6,16% serum + 10% KT); P2 (81,84% CEP-2 +
8,16% serum + 10% KT); P3 (79,84% CEP-2 + 10,16% serum + 10% KT) dan P4 (90%
CEP-2 (tanpa BSA) + 10% KT). Parameter yang diamati adalah motilitas,
viabilitas dan abnormalitas. Hasil penelitian, persentase motilitas yang
tertinggi yaitu P0 (37,6±17,3%). Persentase viabilitas yang tertinggi yaitu P3
(63,4±3,5). Persentase abnormalitas yang tertinggi yaitu P0 (16,4±4,0%). Total
spermatozoa motil pada semua perlakuan lebih besar daripada kriteria Standar
Nasional Indonesia (SNI) yaitu 40% spermatozoa motil dari total konsentrasi.
Disimpulkan bahwa serum darah belum mampu menggantikan BSA pada CEP-2, namun
pada pengencer dengan serum 6,16% cukup mampu mempertahankan motilitas
spermatozoa walaupun tidak sebaik pengencer dengan BSA.
Kata kunci: semen cair,
penyimpanan dingin, motilitas, viabilitas, abnormalitas
Penulis: Feri Eka Wahyudi,
Trinil Susilawati, Nurul Isnaini
Kode Jurnal: jppeternakandd160144