PENGARUH OBAT GOLONGAN ANTIPIRETIK DAN ANTIBIOTIK TERHADAP PENINGKATAN ANGKA KEJADIAN STEVEN-JOHNSON SYNDROME DI RSUD DR. ABDUL MOELOEK BANDAR LAMPUNG
ABSTRACT: Steven-Johnson
Syndrome adalah bentuk penyakit mukokutan dengan tanda dan gejala sistemik yang
dari ringan sampai berat berupa lesi target dengan bentuk yang tidak teratur,
disertai makula , vesikel, bula dan purpura yang tersebar luas terutama rangka
tubuh. Ruam kulit awalnya berupa makula yang berkembang menjadi papul, vesikel,
bula, plak urtikaria atau eritema konfluens. Pada bagian tengah lesi ini
biasanya bersifat vesikular, purpurik, atau nekrotik. Lesi tipikal biasanya
berbentuk target yang biasanya berbentu ktarget yang bersifat patogmonik untuk
lesi awal SJS. Namun, berbeda dengan eritema multiforme, lesi ini hanya
memiliki dua zona warna. Lesi bagian inti dapat bersifat vesikular, purpura
atau nekrotik, sedangkan ona yang mengelilinginya berupa makula
eritem.Steven-Johnson Syndrome disebabkan oleh reaksi hipersensitivitas yang
>50% adalah alergi obat. di SMF Penyakit Kulit dan Kelamin RSUD Dr. Abdul
Moeloek Bandar Lampung, telah dirawat 26 pasien SSJ yang terdiri atas 11 orang
(42,3%) laki-laki dan 15 orang (57,7%) perempuan dengan usia termuda 11 tahun
dan tertua 53 tahun. Pada beberapa pasien ditemukan penyebab terjadinya
Steven-Johnson Syndrome dikarenakan pemberian beberapa jenis obat, terkhususnya
merupakan obat golongan antipiretik dan golongan antibiotik.
Kata kunci: Steven-Johnson
Syndrome, Prevalensi, Peningkatan Angka Kejadian, Obat golongan antipiretik,
Obat golongan antibotik
Penulis: Satya Agusmansyah,
Asep Sukohar
Kode Jurnal: jpkedokterandd160435