PENGARUH INTEGRASI LEBAH DENGAN PALAWIJA TERHADAP PRODUKSI MADU DI DAERAH REJANG LEBONG BENGKULU

Abstrak: Salah satu sektor pertanian yang mampu membangun perekonomian di Indonesia adalah usaha budidaya lebah madu. Luasnya areal pertanian, perkebunan dan kehutanan di Indonesia sangat berpotensi dalam membudidayakan lebah madu karena tidak mendapatkan kesulitan dalam pemberian pakan lebah madu. Selainitu, lebah madu memiliki peran penting dalam penyerbukan tananman sayuran. Penelitian ini bertujuan untuk:1) mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi produksi lebah madu (A. cerana ) di Kecamatan Selupu Rejang Kabupaten Rejang Lebong, 2) mengetahui produksi lebah madu (A. cerana) di Kecamatan Selupu RejangKabupaten Rejang Lebong, dan 3) mengetahui rata-rata produksi nektar per hektar jenis tanaman di KecamatanSelupu Rejang Kabupaten Rejang Lebong. Pemilihan lokasi dilakukan dengan sengaja (purposive) yaitu diKecamatan Selupu Rejang Kabupaten Rejang Lebong. Responden yang diambil dilakukan dengan metode sensus sebanyak 15 peternak. Data yang dikumpulkan adalah data primer dan sekunder. Metode analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif.Hasil penelitian menunjukkan bahwa sumber pakan radius 1000 m tidak terlihat ada perbedaan produksi dan produktivitas lebah madu juga tidak menunjukkan perbedaan dikarnakan jumlah koloni masih di bawah daya tampung. Produksi madu sudah tergolong tinggi dengan nilai rata-rata 10,3 kg/koloni/tahun dan produksi nektar per hektar jenis tanaman cabai rata-rata 17,77 liter/ha/hari, maka dayadukung kebun cabai adalah 122 koloni dan jenis tanaman tomat rata-rata 22,2 liter/ha/hari dengan daya dukung kebun tomat adalah 153 koloni.
Kata kunci: integrasi, pertanian, nektar, produksi madu
Penulis: R. Saepudin, S. Kadarsih, R. Sidahuruk
Kode Jurnal: jppeternakandd170336

Artikel Terkait :