PENENTUAN SUHU OPTIMUM PERTUMBUHAN JAMUR TRICHODERMA SP PADA PROSES FERMENTASI BOKASHIPLUS
Abstract: BokashiPlus
merupakan kombinasi antara bahan organik dan effective microorganisme (EM)
dengan jamur patogen Tricoderma sp. Agensi hayati biofungisidaTricoderma sp
konidia-biomasa jamur. Fermentasi merupakan salah satu metode pengolahan
limbah, dimana metode tersebut bertujuan merubah komposisi dan bentuk bahan
menjadi produk yang bermanfaat. Suhu dalam proses fermentasi sangat tergantung
dari konsentrasi mikroorganisme yang ditambahkan dalam bahan fermentasi.
Rata-rata suhu fermentasi melebihi kadar yang semestinya mikroba berkembang, selebihnya
akan mengurangi hasil produk. Sehingga perlu adanya suatu penelitian yang dapat
menjadi tolak ukur penentuan pertumbuhan jamur Tricodherma sp dalam proses
fermentasi BokashiPlus.
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Dasar Teaching Farm Fakultas
Pertanian Universitas Madura dan Laboratorium Pengamatan Hama Penyakit
Kabupaten Pamekasan, serta tempat produksi BokashiPlus milik mahasiswa
wirausaha di Desa Bukek Kecamatan Tlanakan Kabupaten Pamekasan. Materi
penelitian adalah biakan jamur Tricodherma sp dan Bokashi. penelitian
menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan empat perlakuan,selanjutnya
data dianalisis menggunakan analisa varian.
Hasil pelitian menunjukkan perlakuan suhu yang berbeda terhadap panjang
batang (Hifa) Tricodherma sp berbeda sangat nyata. P0 mempunyai nilai tertinggi
yang diikuti P1, P2, P3 sebesar sebesar mencapai 4,8 μmm, 2,7 μmm,1,2 μmm dan
batang Hifa terpendek mencapai 0,5 μmm. Sedangkan jumlah spora yang bertahan
hidup juga menunjukkan berbeda sangat nyata pada P0 memberikan nilai yang lebih
tinggi dari perlakuan P1, P2 dan P3 mencapai 143,9 x 106 spora, 81,8 x 103
spora, 39,08 x 10 spora dan spora yang bertahan hidup paling kecil mencapai
1,15 x 10 spora. Daya tumbuh pada media Bokashi memberikan nilai berbeda sangat
nyata. P0 mempunyai jumlah spora yang bertahan hidup lebih baik dari P1, P2 dan
P3. Pada umur 4 minggu menunjukkan perlakuan P0 jumlah spora yang masih
bertahan hidup, mencapai 143,9 x 106 spora, P1 mencapai 81,8 x 103 spora, P2
mencapai 39,08 x 10 spora dan spora yang bertahan hidup paling kecil mencapai
1,15 x 10 spora. Hasil anava menunjukkan, panjang batang (Hifa) Tricodherma sp
berbeda sangat nyata (P>0.001). Spora yang bertahan hidup menunjukkan tidak
berbeda nyata (P<0.005). Daya tumbuh pada media Bokashi tidak berbeda nyata
(P<0.005).
Dari hasil penelitian disimpulkan Pertumbuhan spora Tricodherma sp
mempunyai kualitas keseimbangan untuk tumbuh dengan baik pada suhu kamar (28°C)
media organik yang didukung dengan isolat yang dengan kemampuan berkembang baik
antara lain pertumbuhan konidia dan bakal buah spora.
Keywords: Trichoderma SP,
Fermentasi
Penulis: Moh Zali, JOKO
PURDIYANTO
Kode Jurnal: jppeternakandd110227