PENATALAKSANAAN PARALISIS HIPOKALEMIA PADA PRIA 46 TAHUN
ABSTRACT: Paralisis
hipokalemia merupakan kelainan yang ditandai dengan kelemahan otot atau
paralisis flaksid akibat perpindahan kalium ke ruang intraselular otot rangka.
Manifestasi klinis berupa kelemahan atau paralisis pada tungkai, kemudian
menjalar ke lengan. Serangan muncul setelah tidur/istirahat tetapi dapat
dicetuskan oleh latihan fisik. Diagnosis ditegakkan apabila timbul kelemahan
otot disertai kadar kalium plasma yang rendah (< 3,0 mEq/L) dan kelemahan
otot membaik setelah pemberian kalium. Kelainan elektrokardiografi (EKG) dapat
berupa pendataran gelombang T, supresi segmen ST, munculnya gelombang U, sampai
dengan aritmia berupa fibrilasi ventrikel, takikardia supraventrikular, dan
blok jantung. Terapi biasanya simtomatik. Data primer diperoleh dari
autoanamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang. Pria bernama AD,
46 tahun, dengan paralisis hipokalemia, hipertensi ringan, dan hiperglikemia.
Dilakukan analisa kasus seperti adanya penyakit yang mendasari atau faktor
resiko lain. Penatalaksanaan paralisis hipokalemia sudah berhasil, terbukti
dengan kemampuan motorik pasien yang kembali normal dan kadar kalium plasma
yang membaik.
Kata kunci: paralisis
hipokalemia
Penulis: Amanda Samurti
Pertiwi
Kode Jurnal: jpkedokterandd150566