PEMERIKSAAN KUKU SEBAGAI PEMERIKSAAN ALTERNATIF DALAM MENDIAGNOSIS KECACINGAN
ABSTRACT: Kecacingan adalah
suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit cacing. Parasit cacing yang sering menyebabkan
infeksi kecacingan adalah kelompok Soil Transmitted Helminths (STH). Terjadinya
penyakit kecacingan diawali dari tertelannya telur cacing atau masuknya larva
infektif menembus kulit yang kemudian berkembang menjadi dewasa pada usus
manusia. Cacing dewasa bertelur di usus manusia, kemudian telur keluar bersamaan
dengan feses dan akan berkembang di tanah. Higiene yang belum memadai merupakan
salah satu faktor yang mempengaruhi tingginya prevalensi kecacingan. Faktor
yang dapat mempengaruhi tertelannya telur cacing berkaitan dengan kuku yang
panjang dan tidak terawat. Kuku dapat menjadi tempat melekatnya berbagai
kotoran yang mengandung mikroorganisme salah satunya telur cacing yang dapat
terselip dan tertelan ketika makan. Hal ini diperberat dengan perilaku tidak
terbiasa mencuci tangan menggunakan sabun sebelum makan, tidak menggunakan alas
kaki ketika bermain, dan kebiasaan menghisap jari sewaktu tidur. Infeksi STH
memiliki angka kejadian yang tinggi. Penegakkan diagnosis kecacingan ini dapat
dilakukan melalui pemeriksaan feses sebagai gold standard, akan tetapi dapat
pula didukung oleh pemeriksaan lain yang dapat memperkirakan resiko kemungkinan
infeksi tersebut, yakni pemeriksaan serologi dan pemeriksaan kuku. Pemeriksaan
dini untuk menegakan diagnosis penting untuk dilakukan, pada beberapa
penelitian, telah ditemukan telur cacing pada kotoran kuku yang dapat dijadikan
diagnosis awal dalam menegakan infeksi kecacingan.
Kata kunci: diagnosis,
kecacingan, pemeriksaan kuku
Penulis: Nurul Sahana
Rahmadhini, Hanna Mutiara
Kode Jurnal: jpkedokterandd150637