Merokok berperan pada kejadian andropouse

Abstract: Merokok menyebabkan kadar Sex Binding Hormon Globulin (SHBG) meningkat dan bioavailabilitas testosteron dalam darah menurun dan penurunan hormon testosteron dapat menpercepat andropouse. Sedangkan kondisi obesitas menyebabkan penumpukan lemak yang merubah hormon testosteron menjadi esterogen. Penelitian ini bertujuan mengetahui faktor risiko merokok dan obesitas dengan kejadian andropause.
Metode: Penelitian ini bersifat observasional analitik dengan pendekatan cross sectional, teknik penentuan sampel menggunakan purposive sampling. Sampel adalah laki-laki usia >40 tahun yang bertempat tinggal di Desa kembang, kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali. Kriteria eksklusi meliputi kebiasaan konsumsi alkohol, riwayat penyakit diabetes mellitus/ kardiovaskuler, pernah atau sedang menjalani terapi radiasi. Data merupakan data primer dan sekunder menggunakan kuisioner dan wawancara. Data dianalisis menggunakan uji chi square.
Hasil: Dari 138 sampel, di dapatkan hasil adanya hubungan antara kebiasaan merokok dan obesitas dengan kejadian andropause (p-value=0,000; p-value=0,035) sedangkan usia, jumlah anak, tingkat pendidikan, dan pekerjaan bukan merupakan faktor yang berhubungan dengan kejadian andropouse.
Simpulan: merokok dan obesitas berhubungan dengan kejadian Andropause.
Kata kunci: Andropause , rokok, obesitas
Penulis: Kanti Ratnaningrum, Muh. Sudiat, Ray Subandriya
Kode Jurnal: jpkedokterandd150738

Artikel Terkait :