Kesesuaian Rumus Schrool dan Pita Ukur Terhadap Bobot Badan Sapi Brahman Cross Di Kelompok Ternak Sumber Jaya Dusun Pilanggot Desa Wonokromo Kecamatan Tikung Kabupaten Lamongan
Abstrak: Usaha peternakan Sapi
Brahman Cross (BX) hingga saat ini masih didominasi oleh peternakan rakyat
dengan skala usaha kecil dan sistem pemeliharaannya bersifat tradisional.
Sistem pemasaran Sapi di wilayah Kabupaten Lamongan masih menggunakan metode
taksiran. Salah satu cara untuk memperkirakan bobot badan adalah dengan
mengukur lingkar dada ternak karena lingkar dada seekor ternak memiliki korelasi
yang sangat kuat untuk menduga bobot hidup ternak. Beberapa cara yang dapat
digunakan untuk menentukan bobot hidup ternak adalah menggunakan rumus Schoorl
dan pita ukur. Penelitian ini dilaksanakan di Kelompok Ternak Sumber Jaya
Kecamatan Tikung Kabupaten Lamongan. Materi yang digunakan dalam penelitian ini
adalah Sapi Brahman Cross (BX) sebanyak 30 ekor. Data hasil penelitian
dianalisis menggunakan Uji-T. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai T hitung
(t) antara rumus Schoorl dengan timbangan Digital lebih besar dari T tabel
(t0,05) yaitu (t = 76,26 ≥ t0,05 = 2,056), nilai T hitung (t) antara pita ukur
dengan timbangan Digital lebih besar dari T tabel (t0,05) yaitu (t=52,5 ≥ t0,05
= 2,056 ). Hasil tersebut menandakan bahwa terdapat penyimpangan yang
signifikankan dalam pendugaan bobot badan Sapi Brahman Cross di Kelompok Ternak
Sumber Jaya Kecamatan Tikung Kabupaten Lamongan.
Keywords: bobot badan, pita
ukur, rumus Schoorl, Sapi Brahman Cross (BX)
Penulis: Moh. Romadhona Adi
Susanto
Kode Jurnal: jppeternakandd170223