KESADARAN PEKERJA SEKTOR INFORMAL TERHADAP PROGRAM JAMINAN KESEHATAN NASIONAL DI PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

ABSTRAK: Peserta penerima bantuan iuran (PBI) mendominasi kepesertaan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di Indonesia, termasuk di Provinsi D.I. Yogyakarta. Rendahnya jumlah peserta bukan penerima upah (PBPU) dan turunnya jumlah peserta baru yang non PBI, bukanhanya menjadi indikasi belum optimalnya sosialisasi, tetapi jugabelum terbentuknya kesadaran pekerja sektor informal terhadap program JKN. Kesadaran menentukan kesanggupan dan keterlibatan masyarakat dalam mendukung penyelenggaraan program JKN.
Tujuan: Menganalisis kesadaran pekerja sektor informal terhadap program JKN di Provinsi D.I. Yogyakarta
Metode Penelitian: Penelitian ini adalah observasional analitik dengan rancangan cross sectional. Subjeknya adalah pekerja informal di Provinsi D.I. Yogyakarta yang belum menjadi peserta JKN yang ditetapkan dengan quota sampling (200 responden) dan dipilih secara purposive. Data dikumpulkan dengan instrumen berupa kuesioner dan dianalisis menggunakanpendekatan kuantitatif dan kualitatif, baik secara univariabel, bivariabel, dan multivariabel.
Hasil: Uji regresi linear menunjukkan bahwa pengaruh variable bebas terhadap kesadaran, yaitu : jenis pekerjaan utama [B = 2,5452 dan (p) = 0,00 < ±]; pendidikan [B = 1,6609 dan (p) = 0,00 < ±]; pengetahuan [B = 1,3944 dan (p) = 0,00 < ±]; umur [B = 1,0736 dan (p) = 0,00 < ±]; status pekerjaan [B = 1,0451 dan (p) = 0,01 < ±]; dan pendapatan [B = 0,0001 dan (p) = 0,02 < ±].
Kesimpulan: Pada umumnya tingkat kesadaran pekerja sector informal terhadap JKN termasuk kategori tinggi. Sebagian besar pekerja sektor informal cenderung menunda kepesertaan.
Kata Kunci: kesadaran, pekerja sektor informal, JKN
Penulis: Budi Eko Siswoyo, Yayi Suryo Prabandari, Yulita Hendrartini
Kode Jurnal: jpkedokterandd150532

Artikel Terkait :