KEMAMPUAN TUMBUH KEMBALI LEGUM ARBILA (Phaseolus lunatus L.) PASCA GEMBALA PADA BERBAGAI DOSIS INOKULUM DAN UMUR MULAI DIGEMBALA DI LAHAN KERING
Abstrak: Penelitian bertujuan
mengevaluasi kemampuan regrowth arbila (Phaseolus lunatus L.) pasca gembala
pada dosis inokulum rizobium dan umur mulai digembalakan yang berbeda, telah
dilaksanakanselama 6 bulan di Desa Noelbaki dan Laboratorium Umum Politani.
Penelitian dirancang denganRancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial dengan 2
faktor (dosis inokulum: I0 = tanpa inokulum, I10 =10 g/kg benih dan I20 = 20
g/kg benih, dan faktor umur mulai digembalakan: G20 = 20 hari, G30 = 30 hari,
dan G40 = 40 hari) dengan 3 ulangan. Variabel pengamatan adalah jumlah tunas
(buah), daya hidup (%), luas penutupan tanah (cm), kerapatan tanaman (buah/m2),
dan kadar klorofil (mg/ml). Data dianalisis variansi dan dilanjutkan dengan Uji
Duncan. Hasil penelitian menunjukkan, interaksi dosis inokulum dan umur mulai
digembalakan sangat berpengaruh (P<0,01) terhadap luas penutupan tanah
(LPT),sedangkan pada variabel yang lain tidak berpengaruh nyata Uji Duncan
menunjukkan, LPT tertinggidihasilkan oleh I10G30 (262 cm), I0G40 (126 cm) dan
I20G40 (123 cm). Faktor tunggal dosis inokulumhanya berpengaruh pada LPT,
dimana tertinggi pada I10 dan faktor umur mulai gembala berpengaruhterhadap
jumlah tunas, daya hidup, luas penutupan tanah, dan kerapatan tanaman.
Disimpulkan bahwainteraksi antara dosis inokulum dan umur mulai digembalakan
ternyata mempengaruhi kemampuan pertumbuhan kembali arbila, inokulum rizobium
menyebabkan arbila tahan terhadap stresspenggembalaan, dan inokulum rizobium
dengan dosis 20 g/kg benih dan mulai digembalakan pada umur40 hari yang paling
mampu menjamin pertumbuhan kembali tanaman arbila pasca gembala.
Kata kunci: Arbila, Inokulum
rizobium, Jumlah tunas, Phaseolus lunatus, Tumbuh kembali, Umur gembala
Penulis: Bernadete Barek Koten
Kode Jurnal: jppeternakandd170209