Keberhasilan Pengobatan Aktinomisetoma dengan Kombinasi Kotrimoksasol dan Tetrasiklin

ABSTRAK: Aktinomisetoma merupakan penyakit infeksi granulomatosa kronis pada kulit, subkutis, fasia, dan tulang yang terjadi pasca trauma akibat inokulasi oleh bakteri. Gambaran klinis berupa nodul-nodul yang tidak nyeri, abses, fistula, serta sinus dengan discharge bergranul. Terapi baku emas aktinomisetoma adalah kotrimoksasol. Terapi kombinasi dengan antibiotika lain diperlukan untuk menghindari resistensi dan meningkatkan keberhasilan terapi. Tujuan: Mendiskusikan terapi aktinomisetoma dengan kombinasi kotrimoksasol dan tetrasiklin. Kasus: Seorang perempuan 19 tahun mengeluh luka kronis progresif pasca trauma. Status dermatologis tampak nodul tidak nyeri multipel dan sinus dengan discharge pada kaki kanan. Pemeriksaan histopatologis didapatkan sinus, granuloma supuratif, dan fenomena Splendore-Hoeppli di lapisan dermis. Penatalaksanaan: Pasien diterapi dengan kombinasi kotrimoksasol 2x960 mg selama 6 bulan dan tetrasiklin 4x500 mg selama 1 bulan pertama. Evaluasi dilakukan selama pengobatan tidak didapatkan efek samping maupun alergi obat. Kesembuhan ditunjukkan dari hasilevaluasi klinis 6 bulan setelah lepas obat tidak ditemukan kekambuhan. Simpulan: Pemberian terapi kombinasi kotrimoksasol selama 6 bulan dan tetrasiklin selama 1 bulan pertama pada kasus terbukti efektif dan tidak terjadi kekambuhan.
Kata kunci: aktinomisetoma, kotrimoksasol, tetrasiklin
Penulis: Verdy, Vina Ajeng Puspa Dewi, Arief Budiyanto, Agnes Sri Siswati
Kode Jurnal: jpkedokterandd150712

Artikel Terkait :