Kadar Kortisol Saliva Menggambarkan Kadar Kortisol Serum Pasien DermatitisAtopik

Abstrak: Dermatitis atopik (DA) merupakan kelainan kulit beradang kronis, kumat-kumatan dengan lesi yang khas dan distribusi lesi spesifik sesuai fase. Pasien dengan penyakit alergi telah diketahui memiliki variasi pola kortisol. Disfungsi aksis hipotalamus–pituitari– adrenal (HPA) dan peran kortisol telah banyak diteliti pada pasien DA. Kortisol bebas yang dikeluarkan korteks adrenal dianggap aktif secara biologis, dimana akan berdifusi pasif ke semua cairan tubuh termasuk saliva. Keuntungan lain pemeriksaan saliva adalah bersifat noninvasif, bebas stres, dan mudah dilakukan dimana saja.Tujuan: Menganalisis korelasi antarakadar kortisol serum dan kortisol saliva pada pasien DA. Metode: Penelitian analitik, observasional, potong lintang terhadap 29 pasien DA yang dilakukan pengambilan sampel darah dan saliva dengan metode “passive drooling”yang dilakukan pada jam 08.00-09.00 untuk melihat kadar kortisol serum dan kortisol saliva. Hasil: Rerata kadar kortisol serum pasien DA pada 29 pasien adalah 6,703,82g/dL, dan rerata kadar kortisol saliva pasien DA adalah 1,430,96g/dL. Persamaan kortisol saliva = 0,471+0,142*kortisol serum (R2=28,5%). Simpulan: Kenaikan kadar kortisol serum pasien DA mengakibatkan kenaikan kadar kortisol saliva. Metode pengambilan saliva dengan cara “passive drooling” mampu menggambarkan kadar kortisol serum sebesar 28,5%.
Kata kunci: dermatitis atopik, kortisol serum, kortisol saliva
Penulis: Novia Indriyani Adisty, Marsudi Hutomo, Diah Mira Indramaya
Kode Jurnal: jpkedokterandd150724

Artikel Terkait :