INFEKSI CLOSTRIDIUM DIFFICILE PADA DIARE YANG DIINDUKSI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA
ABSTRACT: Clostridium
difficile (C. difficile) adalah mikroorganisme Gram positif anaerob penghasil
basil spora yang menjadi patogen penting dengan angka prevalensi 10-20% sebagai
penyebab diare yang diinduksi antibiotika. Strain mutasi hipervirulensi,
NAP1/BI/027 (North American Pulse-field gel electrophoresis type 1 /restriction
endonuclease analysis BI/ribotype 027) teridentifikasi sebagai strain yang
paling berpengaruh dalam patogenisitas infeksi C. difficile. Spora yang
dihasilkan terdapat pada saluran cerna dari 2-3% individu dewasa sehat serta
70% bayi sehat. Spora tersebut mengeluarkan dua protein exotoksin (TcdA dan
TcdB) yang akan menyebabkan kematian kolonosit, hilangnya fungsi barier
intestinal, dan kolitis neutrofilik. Infeksi C. difficile dapat memicu berbagai
macam respon tubuh bervariasi bergantung dengan jenis antibiotik yang
digunakan, keadaan epidemiologi, dan kondisi hospes. Dalam pengobatan lini
pertama, digunakan metronidazole dan vankomisin oral untuk eradikasi untuk infeksi
C. difficile. Sedangkan bila terjadi rekurensi kedua, maka akan sulit diobati
karena adanya spora yang menetap pada usus dan ketidakmampuan hospes untuk
mengaktifkan respon imun efektif terhadap toksin C. difficile. Pada kasus
berat, prosedur transplantasi mikrobiota feses dapat menjadi bahan pertimbangan
untuk mencegah komplikasi. Di sisi lain, penggunaan antibiotika untuk keperluan
eradikasi infeksi juga perlu diperhatikan sebagai kunci penting lebih lanjut
untuk mengurangi resiko infeksi C. difficile.
Kata kunci: antibiotika,
Clostridium difficile, diare
Penulis: Dina Ikrama Putri
Kode Jurnal: jpkedokterandd150652