IMPLEMENTASI KEBIJAKAN SUBSIDI PELAYANAN KESEHATAN DASAR TERHADAPKUALITAS PELAYANAN PUSKESMAS DI KOTASINGKAWANG

ABSTRAK: Kesehatan menjadi tanggungjawab dan urusaan pemerintah daerah, dan seringkali menjadi kebijakanpolitik kepala daerah. Arah kebijakan pelayanan kesehatan khususnya puskesmas ini dituangkan dalam bentuk Surat keputusan (SK) Walikota Singkawang nomor 82 tahun 2009 tentang subsidi pelayanan kesehatan bagi masyarakat kota singkawang. Arah kebijakan ini dianggap sebagai bentuk kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan pemerintah daerah kepada masyarakat.
Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui kualitas pelayanan puskesmas dengan kebijakan subsidi pelayanan kesehatan dasar dari sisi persepsi masyarakat, kontrol/supervisi dinas, manajemen, waktu pelayanan, kapasitas/jenis pelayanan dan perilaku petugas puskesmas
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan rancangan studi kasus Penelitian ini dilaksanakan di tiga puskesmas yaitu; Puskesmas Singkawang Tengah, Timur dan Utara di Kota Singkawang. Subjek penelitian ini adalah 15 orang petugas kesehatan dan 111 orang pasien. Pengumpulan data dengan Kuesioner, Observasi dan Wawancara Hasil: Penelitian Puskesmas Singkawang Tengah, Timur danUtara yang dinilai masyarakat, yaitu skor 3.33, secara umumini berarti kualitas pelayanan puskesmass secara relatifnya baik. Namun Dimensi reliability, point 2 Pelayanan pemeriksaan dilakukan secara cepat, sesuai dengan prosedur memperlihatkan skor 2.92 dan point 5 Jadwal pelayanan yang tepat memperoleh skor 2.97, pada dimensi responsivenessPasien tidak menunggu lama dalam mendapatkan pelayananpoint 3 memperoleh skor 2.77 dan point 4 Waktu buka dan tutup puskesmas sesuai jadwal memperoleh skor 2.94. Hasil analisis kualitatif dinas kesehatan mengkontrol/supervise puskesmas melalui laporan utilisasi/kunjungan, manajemen dan waktu pelayanan puskesmas sering terabaikan, kapasitas/ jenis pelayanan puskesmas terkendala di reagensia,dan obatobatan. Perilaku petugas mengabaikan pelayanan dan waktu pelayanan dan adanya indikasikan penyimpangan laporan utilisasi/kunjungan pasien di puskesmas.
Kesimpulan: Dinas kesehatan belum memiliki tools dalam mengkontrol/ supervisi puskesmas baik sisi manajemenpuskesmas, waktu pelayanan dan kapasitas/jenis pelayanan masih belum lengkap terkendala tender dan perilaku perlu pembinaan secara berkelanjutan.
Key Words: Dinas kesehatan, puskesmas, persepsi masyarakat dan kualitas pelayanan
Penulis: R. Hendri Apriyanto, Tjahjono Kuntjoro, Lutfhan Lazuardi
Kode Jurnal: jpkedokterandd130491

Artikel Terkait :