HUBUNGAN ANTARA PREEKLAMSIA DALAM KEHAMILAN DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR

ABSTRACT: Preeklampsia merupakan salah satu penyebab utama kematian maternal. Sedangkan asfiksia merupakan penyebab kematian bayi kedua tersering setelah prematur dan BBLR. Pre eklampsia dalam kehamilan adalah komplikasi yang serius trimester kedua-ketiga dengan gejala klinis seperti: odema, hipertensi, proteinuria, kejang sampai koma dengan umur kehamilan di atas 20 minggu. Pre eklampsia dalam kehamilan menimbulkan dampak bervariasi. Mulai dari yang ringan hingga berat, misalnya mengganggu organ ginjal ibu hamil, menyebabkan hipoksia janin intrauteri, rendahnya berat badan bayi ketika lahir, dan melahirkan sebelum waktunya. Pre eklampsia mengakibatkan tekanan darah yang tinggi menyebabkan berkurangnya kiriman darah ke plasenta. sudah pasti ini akan mengurangi suplai oksigen dan makanan bagi bayi. Akibatnya, perkembangan bayi mejadi lambat, dan terjadi hipoksia intrauterin, lebih fatal lagi, penyakit ini bisa menyebabkan lepasnya jaringan plasenta secara tiba-tiba dari uterus sebelum waktunya. Ketidakmampuan bayi setelah dilahirkan untuk bernapas normal karena gangguan pertukaran dan transport oksigen dari ibu ke janin sehingga terdapat gangguan ketersediaan oksigen dan pengeluaran karbondioksida. Efek hipoksia ini adalah asfiksia. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pre eklampsia dalam kehamilan menyebabkan resiko terjadinya asfiksia pada bayi baru lahir.
Kata kunci: asfiksia neonatorum, neonatus,preeclampsia
Penulis: Siti Nur Indah, Ety Apriliana
Kode Jurnal: jpkedokterandd160419

Artikel Terkait :