Hubungan antara Lama Puasa Preanestesi dan Kadar Gula Darah Saat Induksi pada Pasien Pediatrik yang Menjalani Operasi Elektif
Abstract: Puasa preoperatif
adalah untuk mengurangi volume, tingkat keasaman lambung, dan mengurangi risiko
aspirasi paru. Puasa preoperatif sering kali lebih lama daripada yang
direkomendasikan karena berbagai alasan di Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin
Bandung. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui korelasi antara lama puasa
preanestesi dan kadar gula darah saat induksi pada pasien pediatrik di Rumah
Sakit Dr. Hasan Sadikin Bandung. Penelitian analitik observasional cros
sectional dilakukan pada pasien pediatrik pada bulan Januari–Februari 2015 di
Instalasi Bedah Sentral Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin Bandung. Uji distribusi
data menurut Kolmogorov-Smirnov kemudian dilakukan Uji kolerasi Spearman. Lama
puasa minimum, maksimum, dan rata-rata (SD) puasa dari makanan 4, 15, dan 8,7500 (3,48597) jam. Lama puasa
minimum, maksimum, dan rata-rata (SD) dari minuman adalah 2, 15, dan 12,56
(3,26) jam. Tidak ditemukan kejadian hipoglikemia pada penelitian ini dengan
gula darah sewaktu induksi terendah 59 mg/dL. Terdapat hubungan yang bermakna
antara lama puasa preanestesi dengan GDS induksi (p<0,05). Simpulan, lama
puasa preanestesi pada pasien pediatrik yang akan menjalani operasi elektif
melebihi dari apa yang dianjurkan oleh ASA. Terdapat hubungan antara lama puasa
preanestesi dan kadar gula darah saat induksi.
Kata kunci: Kadar gula darah,
lama puasa preanestesi, operasi elektif, pediatric
Penulis: Arsy Felisita
Dausawati, Doddy Tavianto, Rudi K. Kadarsah
Kode Jurnal: jpkedokterandd150562