EVALUASI MANFAAT PROGRAM JAMINAN KESEHATAN DAERAH BAGI MASYARAKAT KOTA YOGYAKARTA
ABSTRAK: Program Jaminan
Kesehatan Daerah (Jamkesda) Kota Yogyakarta diselenggarakan oleh Unit Pelaksana
Teknis Penyelenggara Jaminan Kesehatan Daerah (UPT PJKD) dengan sumber dana
berasal dari APBD Kota Yogyakarta.Aturan tentang kepesertaan, benefit dan
besarannya terdapat dalam Peraturan Walikota. Belum ada penelitian yang
komprehensif tentang manfaat dan kesulitan yang dirasakan masyarakat dalam
menggunakan Jamkesda Kota Yogyakarta maka penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui hal tersebut.
Metode: Penelitian ini adalah penelitian observasional dengan metode
kuantitatif dan kualitatif. Responden kuantitatif (n=154) dipilih secara
accidental ketika pasien sedang berobat di dua rumah sakit di Yogyakarta dan
didasarkan pada rekapitulasi klaim pada bulan sebelumnya. Responden kualitatif
(n=10) dipilih dengan purposive sampling yaitu pasien dengan penyakit kronis
dan yang mempunyai klaim sangat tinggi. Pengumpulan data menggunakan kuesioner
dan pedoman wawancara mendalam kepada peserta Jamkesda yang sedang atau telah
dirawat di dua RS tersebut.
Hasil: Responden merasakan manfaat Jamkesda walaupun 51,30% merasa
keberatan dengan besar cost sharing, sehingga sebagian responden pada wawancara
mendalam menyatakan mengutang untuk membayarnya. Sebanyak 61,04% responden
menggunakan surat rekomendasi Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi untuk
berobat karena tidak memiliki jaminan kesehatan. Kesulitan dalam pengurusan
identitas kepesertaan hanya dialami oleh 16,23%, sedangkan 78,57% merasa mudah
dalam pemanfaatannya. Masyarakat yang merasa kesulitan pada wawancara mendalam,
mencari solusi kepada pengurus RT/RW, anggota DPRD, LSM dan tetangga. Sekitar 78,57%
responden tidak memahami batasan pelayanan Jamkesda dan hanya mengetahui
informasi yang berhubungan dengan kepentingan mereka saat itu. Sebanyak 89,61%
responden mengetahui bahwa Jamkesda hanya bersifat bantuan. Semua responden
pada wawancara mendalam serta 73,38% responden membayar cost sharing lebih dari
10% total klaim dari pengeluaran rumah tangga, hampir semua (99,35% responden)
mengalami pengeluaran katastrofik yakni pengeluaran biaya kesehatan lebih dari
40% pengeluaran rumah tangga setelah dikurangi pengeluaran kebutuhan pokok
padahal 73,38% masyarakat berpenghasilan di bawah UMR.
Kesimpulan: Cost sharing yang besar dapat berakibat pengeluaran
katastrofik sehingga perlu dikaji kembali benefit package Jamkesda agar
perlindungan terhadap keuangan rumah tangga dapat dicapai.
Kata kunci: jamkesda, manfaat,
cost sharing, pengeluaran katastrofik
Penulis: Rohadanti, Sigit
Riyarto, Retna Siwi Padmawati
Kode Jurnal: jpkedokterandd120262