EFEK ALLICIN PADA BAWANG PUTIH SEBAGAI USAHA DALAM MENCEGAH DIABETIK NEFROPATI
ABSTRACT: Diabetes mellitus
(DM) merupakan penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia
dikarenakan kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau kedua-duanya.
Prevalensi DM di Amerika Serikat pada 2010 adalah 8,3% dari total jumlah
penduduk dengan komplikasi yaitu penyakit hati 68%, hipertensi 67%, neuropati
60-70%, penyakit ginjal 44%, stroke 16% dan retinopati 4,4%. Diperkirakan bahwa
tahun 2030 prevalensi DM di Indonesia mencapai 21,3 juta orang. Pada DM terjadi
gangguan metabolisme lemak/karbohidrat/protein yang ditandai dengan
hiperkolesterolemia, hipertrigliserida sehingga LDL terakumulasi di dalam
darah, hiperglikemia; pembentukan AGEs; hipertensi arteriole ginjal;
faktor-faktor inflamasi endotel merupakan faktor penyebab terbentuknya stress
pada kapiler arteriol ginjal yang merupakan awal terbentuknya aterosklerosis di
kapiler arteriol (glomerulosklerosis). Kandungan allicin bawang putih dapat
menurunkan kadar kolesterol darah yaitu dengan cara menurunkan sintesis
kolesterol; menurunkan agregasi trombosit dan antiinflamasi dengan menurunkan
aktivitas enzim siklooksigenase yang dapat mengkatalisis pembentukan
tromboksan, meningkatkan aktivitas fibrinolitik sehingga trombus yang terbentuk
akan dilisis. Berdasarkan telaah artikel didapatkan hasil bahwa kadar sd-LDL
pada pasien DM tipe 2 dengan angka kejadian aterosklerosis yaitu 41,89 mg/dL.
Nilai ini dapat dijadikan indikator untuk mencegah terbentuknya
glomerulosklerosis dalam proses kerusakan ginjal. Bawang putih yang mengandung
allicin dapat berfungsi menurunkan oksidasi LDL sehingga menurunkan resiko
terjadinya glomerulosklerosis.
Kata kunci: allicin, bawang
putih, diabetes mellitus tipe 2, nefropati diabetika
Penulis: Fitrianisa Burmana
Kode Jurnal: jpkedokterandd150609