DIAGNOSIS DAN TERAPI PADA PASIEN GANGGUAN ANSIETAS MENYELURUH PRIA USIA 60 TAHUN
ABSTRACT: Kecemasan dapat
dikonseptualisasikan sebagai respon normal dan adaptif terhadap ancaman yang
mempersiapkan organisme untuk melawan. Orang yang tampak cemas pada segala sesuatu,
diklasifikasikan memeliki gangguan cemas meneyeluruh. Menurut Diagnostik dan
Statistik Manual of Mental Disorders (DSM-IV-TR) mendefinisikan gangguan cemas
menyeluruh sebagai kecemasan yang berlebihan dan khawatir tentang beberapa
acara atau kegiatan untuk sebagian besar hari selama setidaknya periode 6
bulan. Khawatir sulit untuk mengontrol dan berhubungan dengan gejala somatik,
seperti ketegangan otot, mudah marah, sulit tidur, dan gelisah. Kecemasan tidak
terfokus pada gangguan Axis I, tidak disebabkan oleh penggunaan zat atau
kondisi medis umum, dan tidak terjadi hanya selama suasana hati atau gangguan
kejiwaan. Kesulitan dalam menggontrol sikap cemas serta menyebabkan gangguan
aktivitas kehidupan seseorang. Prevalensi gangguan panik pertahunnya adalah
1-2%. Onset tersering adalah pada usia remaja atau pada orang yang berusia pada
pertengahan 30 tahun, sedangkan onset setelah usia 45 tahun jarang terjadi. Tn.
S usia 60 tahun, datang dengan keluhan cemas, nyeri kepala, berkeringat dingin,
gangguan gastrointestinal dan sulit tidur. Keluhan ini berlangsung beberapa
saat dan hilang timbul. Keluhan muncul sejak 14 tahun yang lalu, sebelum pasien
berobat ke psikiatri. Keluhan tersebut dirasakan cukup mengganggu bagi pasien.
Pasien didiagnosis mengalami gangguan cemas menyeluruh. Pasien diterapi dengan
golongan SSRi fluoxetine 1x10 mg dan golongan benzodiazepin alplazolam 1x10 mg.
Serta dilakukan intervensi psikososial kepada keluarga dan pasiennya.
Kata kunci: benzodiazepim,
cemas, gangguan cemas menyeluruh, SSRi
Penulis: Rifka Humaida, Cahya
Ningsih, Evi Kurniawati, Undang Komarudin
Kode Jurnal: jpkedokterandd160354