Dermoskop Membantu Diagnosis Kelainan Kulit Papuloskuamosa
ABSTRAK: Diagnosis kelainan
kulit papuloskuamosa biasanya ditegakkan berdasarkan klinis. Kesalahan
diagnosis sering terjadi karena kelainan tersebut memiliki kemiripan satu
dengan yang lain. Pemeriksaan histopatologi anatomi dapat membantu menegakkan
diagnosis tetapi metode ini invasif dan membutuhkan waktu cukup lama.
Dibutuhkan metode lain yang praktis, non invasif, dan akurat. Dermoskop bisa
menjadi salah satu pilihan solusi. Tujuan: Mengevaluasi gambaran dermoskop
kelainan papuloskuamosa yang tidak diketahui penyebabnya. Metode: Penelitian
deskriptif observasional potong lintang, total sampling di Instalasi Rawat Inap
Medik dan Unit Rawat Jalan Kesehatan Kulit dan Kelamin RSUD Dr. Soetomo
Surabaya. Sampel dilakukan anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan dermoskop,
dan histopatologi anatomi. Hasil: Didapatkan 24 sampel berupa 19 psoriasis tipe
plak dengan 12 gambaran cincin, 1 gambaran cluster, 2 gambaran patchy, 2
gambaran regular, dan 2 gambaran tidak spesifik; 3 dermatitis numularis dengan
2 gambaran cluster dan 1 tidak spesifik; serta 2 pityriasis rosea yang keduanya
dengan gambaran perifer. Simpulan: Dermoskop dapat membantu menegakkan
diagnosis secara praktis psoriasis tipe plak.
Kata kunci: kelainan kulit
papuloskuamosa, dermoskop, histopatologi anatomi, psoriasis tipe plaka
Penulis: Medhi DenisaAlinda,
Marsudi Hutomo, Trisniartami Setyaningrum
Kode Jurnal: jpkedokterandd140670