TINGKAT DAN PENYEBAB MORTALITAS LARVA KEPITING BAKAU, Scylla spp. DI UNIT PEMBENIHAN KEPITING MARANA KABUPATEN MAROS
Abstract: Kepiting Bakau
Scylla spp. merupakan salah satu komoditas perikanan yang memiliki nilai
ekonomis yang sangat tinggi. Kegiatan perbenihan kepiting bakau masih memiliki
kendala berupa tingkat mortalitas yang tinggi terutama pada stadia zoea sampai
megalopa. Peneltian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat dan penyebab
mortalitas pada larva kepiting bakau Scylla spp. Penelitian dilakukan di Unit
Pembenihan Kepiting Marana Provinsi Sulawesi Selatan. Penelitian dilakukan
sebanyak lima siklus mulai dari bulan Oktober 2015 sampai Januari 2016. Hewan
uji berupa larva kepiting bakau Scylla spp. stadia zoea 1 sampai stadia zoea 5.
Pakan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rotifer dan Artemia. Wadah penelitian
berupa Akuarium 50 L berjumlah sepuluh buah yang diisi dengan air sebanyak 40 L
dengan kepadatan larva 50 ekor/L. Air media berupa air laut bersalinitas 30–33
ppt dengan sistem green water. Pergantian air dengan salinitas yang sama
dilakukan setiap hari sebanyak 10% dari volume wadah. Mortalitas pada larva
diamati di bawah mikroskop dengan mengidentifikasi larva yang mati setiap hari
sebanyak sepuluh ekor, kemudian diidentifikasi penyebab kematiannya. Hasil
penelitian disimpulkan nilai mortalitas larva kepiting bakau selama penelitian
mencapai 69.31±12.68% pada akhir stadia Z5. Stadia Z3 memiliki tingkat
mortalitas tertinggi yakni 19,62±5,59%. Penyebab mortalitas tertinggi
disebabkan oleh faktor tidak teridentifikasi sebesar 50,73±837% selain faktor sindrom
molting, abnormal, pathogen dan kanibalisme. Disarankan manajemen pembenihan
perlu dioptimalisasi dengan pemberian nutrien dan hormon pada pakan yang
diberikan pada larva kepiting selama pemeliharaan
Keywords: kepiting bakau;
mortalitas; pembenihan; Maros
Penulis: Sutia Budi, M. Yusri
Karim, Dody D. Trijuno, M. Natsir Nessa, Gunarto, Herlinah
Kode Jurnal: jpperikanandd160308