PERTUMBUHAN HARIAN Chaetoceros sp. DENGAN MENGGUNAKAN SUMBER AIR TAWAR YANG BERBEDA SEBAGAI PENGENCER MEDIA KULTUR
Abstract: Fitoplankton
Chaetoceros sp. sebagai pakan alami membutuhkan salinitas optimum dalam
pertumbuhannya khususnya dalam kondisi terkontrol di laboratorium. Air
destilasi merupakan sumber air yang umumnya digunakan untuk mengencerkan air
laut hingga diperoleh salinitas optimum untuk pertumbuhan fitoplankton. Namun
demikian, ketersediaan aquadest sangat terbatas khususnya di daerah terpencil
yang sulit dijangkau. Upaya untuk mendapatkan sumber air tawar alternatif perlu
dilakukan sebagai pengganti aquades untuk mempertahankan salinitas optimum
media kultur fitoplankton. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi beberapa
sumber air tawar sebagai pengencer air laut untuk media kultur terhadap
pertumbuhan Chaetoceros sp. Penelitian ini dilaksanakan di Instalasi Pembenihan
Udang Windu Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan, pada bulan April 2012. Perlakuan
adalah empat sumber air sebagai pengencer yaitu air laut yang diencerkan dengan
buangan air conditioner (A), air sumur bor (B), air kemasan isi ulang (C) dan
aquadest (D) sebagai kontrol. Air tawar pengencer disterilkan sebelum digunakan
untuk mencegah terjadinya kontaminan saat pengenceran air laut dilakukan.
Sebanyak 2 L air yang telah diencerkan dituang ke dalam toples transparan
berkapasitas 3 L, kemudian Chaetoceros sp. diinokulasikan ke dalam setiap wadah
perlakuan tersebut. Data pertumbuhan Chaetoceros sp. dianalisis menggunakan
One-Way-ANOVA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa laju pertumbuhan Chaetoceros
sp. pada semua perlakuan memiliki pola yang relatif sama. Pertumbuhan
fitoplankton yang rendah terjadi pada dua hari pertama masa pemeliharaan,
selanjutnya meningkat pada hari ketiga dan keempat dan tidak terjadi lagi
pertumbuhan (stagnant) pada hari kelima kelimpahan Chaetoceros sp. Pertumbuhan
mengalami penurunan di akhir masa pemeliharaan yaitu hari keenam dari masa
inokulasi. Berdasarkan analisis statistik, pertumbuhan Chaetoceros sp. pada semua
perlakuan tidak berbeda nyata (P>0.05) yang mengindikasikan bahwa ketiga
jenis sumber air tawar yang digunakan dalam penelitian ini dapat menjadi
alternatif pengganti aquadest.
Keywords: Chaetoceros sp.;
pertumbuhan; salinitas; air tawar
Penulis: Ike Trismawanti, Agus
Nawang, Muhammad Hafid Masruri
Kode Jurnal: jpperikanandd160273