PERKEMBANGAN LARVA DAN EKOLOGI IKAN “SIX-BANDED TIGER BARB” (DESMOPUNTIUS HEXAZONA WEBER & DE BEAUFORT, 1912) DI CAGAR BIOSPHERE BUKIT BATU, RIAU
ABSTRACT: Ikan hias,
Desmopuntius hexazona merupakan salah satu ikan yang mendiami perairan gambut
di wilayah Asia Tenggara, dari Mekong hingga Malay Peninsula, Sumatra dan
Borneo. Sebagai ikan hias D. hexazona telah diperdagangkan secara
internasional, namun ketersediaanya masih mengandalkan hasil tangkapan alam,
disisi lain upaya budidayanya sangat minim dilakukan. Penelitian ini dilakukan
untuk mengetahui perkembangan larva D. hexazona hingga ukuran benih dan faktor
lingkungan yang mempengaruhi pemijahan sebagai data dukung penelitian ini juga
melakukan kajian ekologi ikan D. hexazona. Koleksi dan studi ekologi D.
hexazona dilakukan di hutan gambut propinsi Riau pada Agustus2014, sedangkan
proses pembenihan dan pengamatan perkembangan larvanya dilakukan di
laboratorium dengan menggunakan mikroskop cahaya yang terhubung dengan sistem
komputer. Pemijahan ikan D. hexazona terjadi pada media pemeliharaan dengan
kandungan bahan organik 200-300 ppm. Proses ontogeni D. hexazona pada suhu
28-30oC terjadi sebanyak 12 fase (stage) perkembangan selama 31 hari yaitu fase
bintik mata, fase gelembung renang, fase bukaan mulut, fase penyempurnaan organ
mulut, fase membran sirip mereduksi, fase terbentuk dua bagian gelembung
renang, fase pita hitam (bar), fase sirip belakang (anal fin), fase sirip perut
(pectoral fin) dan fase terakhir yaitu perkembangan larva. Pada hari ke 31
panjang total larva mencapai ±10,17 mm. Organ pencernaan mulai sempurna seiring
dengan berkurangnya volume kuning telur yaitu pada hari kesembilan setelah
menetas. Perkembangan sirip larva dimulai dari sirip dorsal dan anal
selanjutnya sirip ventral dan sirip caudal dan terakhir sirip pectoral. Pigmen
pita (barb) mulai terbentuk hari kesembilanbelas setelah menetas dan mulai
sempurna pada hari ke-27 setelah menetas. Secara ekologi ikan D. hexazona
ditemukan di zona penyangga dan zona inti yaitu perairan gambut dengan kualitas
air sebagai berikut; pH: 3,69-3,85; DO: 0,7-4,7 ppm; TDS: 292-346 ppm; konduktifitas:
96-134 µS/L; NO3: 7,4-20,3 ppm dan kandungan bahan organik berkisar antara 200
hingga 400 ppm.
KEYWORDS: Perkembangan larva;
ekologi; lahan gambut; Desmopuntius hexazona; Bukit Batu Riau
Penulis: Melta Rini Fahmi,
Siti Zuhriyyah Musthofa, Asep Permana, Mohammad Zamroni, Redy Ginanjar
Kode Jurnal: jpperikanandd160157