PERFORMA RESISTENSI BENIH IKAN NILA (NIRWANA), Oreochromis niloticus TERHADAP PENYAKIT STREPTOCOCCOSIS

Abstract: Streptococcosis merupakan penyakit septikemia yang menyebabkan tingginya mortalitas ikan budidaya baik pada air tawar maupun air laut. Agen utama streptococcosis yang mengakibatkan mortalitas tinggi pada budidaya ikan nila adalah Streptococcus agalactiae. Tujuan dari peneitian ini adalah untuk mengetahui performa  tingkat mortalitas dan gejala klinis pada benih Nirwana (turunan dari induk resisten streptococcosis dan Nirwana biasa). Ikan uji berukuran 15-20 g/ekor diinjeksi dengan S. agalactiae  tipe non-hemolitik (N14G) 104 CFU/mL dan (NK1)107 CFU/mL secara intra-peritonial (IP), pada ikan kontrol negative tidak dilakukan injeksi bakteri tersebut. Uji tantang penyakit dilakukan sebanyak dua tahap. Setiap tahap uji tantang dilakukan selama 2 minggu pada wadah akuarium berukuran 60x50x40 cm3, dengan kepadatan 10 ekor/akuarium pada tahap pertama dan 15 ekor/akuarium pada tahap kedua. Hasil pengujian tahap pertama menunjukkan bahwa benih nila dari tiga pasang induk resisten streptococcosis memiliki tingkat mortalitas kumulatif lebih rendah (13,3±5,8; 26,7±15,3 dan 30±10%) daripada benih nila biasa (43,3±5,8%). Sementara, hasil pengujian tahap kedua menunjukkan tingkat mortalitas kumulatif turunan nila resisten streptococcosis (64,4±3,85%) lebih rendah dibandingkan benih nila biasa (91,1±7,7%). Gejala klinis ikan yang teramati antara lain nafsu makan menurun, warna tubuh menghitam, hemoragi, nekrosis, exopthalmia, opacity, purulens dan tubuh bengkok membentuk huruf C. Berdasarkan data tersebut, ketersediaan benih dari indukan nila resisten streptococcosis diharapkan mampu menekan tingginya tingkat mortalitas benih yang terserang penyakit streptococcosis pada kegiatan budidaya ikan nila.
Keywords: nila; resisten streptococcosis; mortalitas; gejala klinis
Penulis: Nunuk Listiyowati, Raden Roro Sri Pudji Sinarni Dewi, Alimuddin
Kode Jurnal: jpperikanandd160350

Artikel Terkait :