PERFORMA REPRODUKSI UDANG WINDU, Penaeus monodon BETINA DENGAN UMUR BERBEDA PASCA INSEMINASI BUATAN
Abstract: Domestikasi udang
windu sampai saat ini masih mengalami kendala terutama masih rendahnya tingkat
perkawinan alami di tambak atau bak terkontrol, sehingga telur yang fertil
tidak dapat dihasilkan. Tidak terjadinya perkawinan alami disebabkan induk
udang windu jantan belum cukup umur untuk memproduksi sperma secara sempurna.
Salah satu pilihan untuk meningkatkan fertilitas telur udang windu adalah
dengan mentransfer spermatofor dari induk jantan ke telikum udang windu betina
atau inseminasi buatan. Sampai saat ini Informasi akurat tentang pengaruh umur
terhadap performa reproduksi udang windu asal tambak masih terbatas. Penelitian
bertujuan untuk mengevaluasi performa reproduksi udang windu (F1) umur berbeda
pasca inseminasi spermatofor. Penelitian terdiri dari 2 perlakuan yaitu: a)
udang windu betina umur 11 bulan dan b) udang windu betina umur 18 bulan.
Kepadatan udang windu adalah 12 ekor/perlakuan. Selama percobaan udang diberi
pakan segar kombinasi cumi-cumi, cacing laut, dan kerang sebanyak 15% dari
total bobot induk dan pakan tambahan berupa semi-moist maturation pellet.
Inseminasi dilakukan pada udang windu betina setelah dua hari molting. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa jumlah induk memijah, fekunditas telur, diameter
telur, dan daya tetas telur udang windu umur 11 bulan (50%, 1.318.110 butir,
250 μm, 36,8%) lebih rendah dari pada jumlah induk memijah, fekunditas telur,
diameter telur, dan daya tetas telur udang windu umur 18 bulan (75%, 2.049.399
butir, 255 μm, 62,7%. Larva G2 udang windu umur 18 bulan pasca uji vitalitas
dengan pengeringan, perendaman air tawar, dan perendaman formalin memberikan
mutu lebih baik dari pada larva G2 udang windu umur 11 bulan yang diekspresikan
secara normal dan stress. Nilai morfologi larva G2 udang windu umur 18 bulan
lebih tinggi dari pada nilai morfologi larva G2 udang windu umur 11 bulan
berturut-turut 90 dan 87. Hasil penelitian mengindikasikan bahwa performa
reproduksi udang windu F1 umur 18 bulan lebih baik daripada nilai morfologi
larva G2 udang windu F1 umur 11 bulan.
Keywords: reproduksi; udang
windu; inseminasi buatan
Penulis: Samuel Lante, Rosmiati,
Neltje Nobertine Palinggi
Kode Jurnal: jpperikanandd160241