PERFORMA LARVA UDANG WINDU (Penaeus monodon) MELALUI UJI VITALITAS
Abstract: Vitalitas benur
sangat menentukan keberhasilan budidaya udang windu. Oleh karena itu, kualitas
larva udang windu harus diuji vitalitasnya baik secara fisik maupun kimia.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas larva udang windu transgenik
(Penaeus monodon) yang dipelihara di Broodstock Center Udang Windu (BCUW)
Barru. Penelitian ini dilaksanakan mulai dari tanggal 1 Desember 2012 sampai
dengan 19 Desember 2012 di Instalasi Hatchery Broodstock Center Udang Windu
(BCUW) Desa Lawallu Kecamatan Soppeng Riaja Kabupaten Barru. Hewan uji yang
digunakan untuk penelitian ini yakni larva udang windu (Penaeus monodon)
transgenik dan kontrol (non-transgenik) dengan ukuran PL-14. Bak pemeliharaan
yang digunakan berbentuk bulat dengan volume 1 ton/bak. Wadah yang digunakan
untuk pengujian dengan perendaman air tawar dan larutan formalin 200 mg/L yakni
baskom dengan volume air 5 L sedangkan untuk pengeringan menggunakan kertas
saring. Uji vitalitas benih dilakukan secara fisik melalui pengeringan selama10
menit dan perendaman dengan air tawar selama 15 menit, sedangkan uji kimiawi
dengan menggunakan formalin 200 mg/L selama 30 menit. Hasil yang diperoleh
untuk uji secara fisik dengan pengeringan selama 10 menit pada larva udang
windu (Penaeus monodon) yakni udang transgenik mampu bertahan hidup hingga 84%
dengan tingkat stres relatif rendah dibandingkan dengan non-transgenik (68%).
Pada uji perendaman dengan air tawar selama 15 menit menunjukkan bahwa sintasan
udang transgenik relatif lebih tinggi (89,33%) daripada non-transgenik (82,67%)
sedangkan tingkat stres dan mortalitas udang transgenik (49,33%) relatif lebih
rendah dibanding non-transgenik (46,67%). Uji secara kimiawi dengan perendaman
mengunakan formalin 200 mg/L selama 30 menit antara udang transgenik dan non-transgenik
menunjukkan bahwa udang transgenik lebih mampu bertahan hidup hingga 100%
dengan tingkat stres relatif rendah (20%) dibandingkan non-transgenik dengan
sintasan (97,33%) dan tingkat stres (44%).
Keywords: larva windu;uji
fisik; dan kimiawi
Penulis: Ike Trismawanti, Agus
Nawang, Andi Tenriulo
Kode Jurnal: jpperikanandd130588