PERFORMA BENIH TERIPANG PASIR, Holothuria scabra DARI SUMBER INDUK YANG BERBEDA
Abstract: Upaya pengembangan
perbenihan teripang pasir bagi kelestarian populasi di alam dan pengembangan
budidaya patut dilakukan. Upaya ini diperlukan mengingat semakin intensifnya
penangkapan teripang di alam yang dapat menimbulkan terganggunya kelestarian
populasi ini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi performa
pertumbuhan benih teripang pasir, mendapatkan informasi keragaman genetik dan
mengestimasi laju inbreeding dari 3 sumber induk teripang yang berbeda. Tiga
sumber induk berasal dari perairan Bali, Sulawesi Selatan, dan Maluku Tenggara
masing-masing sebanyak 20 ekor dianalisis menggunakan mikrosatelit (SSR/Simple
Sequence Repeats) dengan 3 lokus, yaitu Hsc-28; Hsc-49 dan Hsc-59. Proses
pembenihan mengikuti pedoman teknis yang sudah ada dengan beberapa modifikasi.
Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa panjang dan bobot benih umur 6 bulan
yang dihasilkan dari induk Maluku Tenggara relatif lebih tinggi (5,67 ± 0,76
cm; 13,26 ± 5,63 g) dibandingkan dengan benih dari induk Sulawesi Selatan (4,75
± 0,91 cm; 6,3 ± 2,22 g) dan Bali (4,85 ± 0,64 cm; 6,2 ± 3,6 g). Hasil analisis
mikrosatelit menunjukkan bahwa keragaman genetik induk teripang pasir dari ke
tiga populasi tidak berbeda nyata. Hal ini berdasarkan nilai differensiasi
genetik (FST= 0,2475 atau 24,75%). Laju nilai inbreeding dalam populasi induk
teripang pasir cukup tinggi (FIT= 0,4237 atau 42,37%) dibandingkan dengan laju
inbreeding antar populasi (FIS) adalah 0,2342 atau 23,42%.
Keywords: performa benih;
variasi genetik; induk; mikrosatelit; teripang pasir; broodstock; genetic
variation; juvenile; microsatellite; performance; sea cucumber
Penulis: Sari Budi Moria
Sembiring, Ida Komang Wardana, Haryanti
Kode Jurnal: jpperikanandd160201