PENDEKATAN SOSIAL-EKOLOGI UNTUK PENILAIAN KESESUAIAN LOKASI RESTOCKING LOBSTER PASIR Panulirus homarus (Linnaeus, 1758) PADA BEBERAPA PERAIRAN DI INDONESIA
ABSTRAK: Stok lobster telah
mengalami penurunan di berbagai perairan laut di Indonesia, sehingga memerlukan
pemulihan/pengkayaan stok, diantaranya melalui restocking. Pada kenyataannya,
kegiatan pemulihan stok melalui restocking yang tanpa diiringi kajian
kesesuaian, sering mengalami kegagalan. Untuk itu diperlukan kesiapan lokasi
baik secara ekologi maupun sistem sosial masyarakat pemanfaat yang berpengaruh terhadap
tingkat keberhasilan program. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
lokasi yang sesuai untuk restocking benih lobster pasir di beberapa perairan
Indonesia. Penelitian dilakukan di sembilan lokasimewakili Pesisir Barat
Sumatera dan sepanjang pantai Selatan Jawa. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan
metode survei ekologi dan survei sosial. Kriteria pemilihan calon lokasi
restocking lobster mencakup 43 aspek meliputi ekologi, perikanan, kelembagaan
dan tata peraturan, kemudian di analisis menggunakan pendekatan pemeringkatan.
Hasil penilaian lokasi pada aspek ekologi-perikanan menunjukkan bahwa
kesesuaian lokasi penebaran memiliki kisaran nilai 159,2 – 236,7 pada skala
100–300, sedangkan pada aspek kelembagaan-peraturan berada pada kisaran
152,81–295,41 pada skala yang sama. Jika dibandingkan dengan kriteria
pengambilan keputusan terhadap tingkat kesesuaian habitat, menunjukkan sebanyak
17 lokasi berada pada kategori kelayakan tinggi, dan 11 lokasi kategori
kelayakan sedang. Prioritas lokasi restocking, terpilih tiga lokasi dengan
nilai kelayakan tertinggi yakni perairan Batu Karas dan Pananjung Barat
(Pangandaran), serta Perairan Karang Asem (Trenggalek).
Kata Kunci: Sosial-ekologi;restocking;
lobster; Indonesia
Penulis: Amula Nurfiarini
Kode Jurnal: jpperikanandd160161