PEMETAAN GEOLOGI GUNUNG API BAWAH LAUT KAWIO BARAT PERAIRAN SANGIHE-TALAUD MENGGUNAKAN MULTIBEAM ECHOSOUNDER RESOLUSI TINGGI
ABSTRACT: Indonesia terletak
pada lingkaran cincin api Pasifik yang merupakan jalur gunung api. Gunung api
ini tidak hanya terdapat di darat tetapi juga di laut. Potensi yang ada pada
wilayah sekitar gunung api tidak hanya berupa potensi bencana tetapi juga
terdapat mineral ekonomis. Penelitian gunung api bawah laut masih sangat jarang
dilakukan. Ekspedisi laut dalam di kawasan perairan Sangihe-Talaud telah
dilaksanakan atas kerjasama antara Badan Litbang KP, Kementerian Kelautan dan
Perikanan dengan National Oceanic Atmospheric Administration (NOAA), USA.
Ekspedisi ini dilakukan dari tanggal 24 Juni hingga 6 Agustus 2010 dengan nama
INDEX-SATAL (Indonesia Expedition Sangihe-Talaud), dimana salah satu tujuan
dari ekspedisi ini adalah pemetaan detil dasar laut menggunakan multibeam
echosounder. Pengolahan ulang data batimetri menghasilkan kenampakan pola
struktur maupun morfologi gunung api bawah laut yang tumbuh pada Lembah
Sangihe. Gunung api bawah laut Kawio Barat memperlihatkan kenampakan berbentuk
kerucut ideal yang timbul dari kedalaman 5400 meter di bawah permukaan laut
dengan puncaknya mencapai kedalaman 1890 meter di bawah permukaan laut.
Kenampakan morfologi gunung api bawah laut Kawio Barat ini memperlihatkan
bagian barat laut dari gunung api ini memiliki tekstur yang lebih kasar
dibandingkan pada bagian di sebelah tenggaranya yang bertekstur lebih halus.
Hal tersebut mengindikasikan produk vulkanik di sebelah barat laut berumur
lebih tua dibandingkan dengan di sisi tenggara. Perbedaan itu dibatasi oleh
lembah yang memanjang dari utara ke barat daya.
KEYWORDS: Gunung api bawah
laut, Sangihe-Talaud, INDEX-SATAL, Multibeam EchoSounder
Penulis: Eko Triarso, Rainer
Arief Troa
Kode Jurnal: jpperikanandd160562