PEMELIHARAAN LARVA KEPITING BAKAU, Scylla serrata DENGAN PEMBERIAN PAKAN ALAMI BERBEDA JENIS PENGAYANYA

Abstract: Kualitas pakan alami larva kepiting bakau, Scylla serrata dapat ditingkatkan dengan pengayaan terlebih dahulu sebelum diberikan ke larva. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui jenis pengkaya terbaik untuk nauplius Artemia yang dijadikan pakan larva kepiting bakau stadia zoea-3 hingga stadia megalopa dengan indikasi terjadi peningkatan rasio DHA/EPA, vitalitas larva meningkat, produksi krablet menjadi lebih banyak. Larva yang baru menetas dan sehat dipelihara di 12 unit bak fiber kerucut volume 250 L diisi air laut steril sebanyak 200 L masing-masing dengan padat tebar 100 ind./L. Larva diberi pakan rotifer dan nauplius Artemia yang sudah diperkaya dengan HUFA. Selain itu, nauplius artemia juga dikayakan dengan beberapa jenis pengaya lainnya sebagai perlakuan yaitu a). nauplius Artemia tidak diperkaya dengan jenis pengaya lainnya, b). nauplius Artemia diperkaya dengan Nannochloropsis sp., c). nauplius Artemia diperkaya dengan vitamin C, dan d). nauplius Artemia diperkaya dengan Nannochloropsis sp. dan vitamin C. Masing-masing perlakuan dengan tiga kali ulangan. Monitoring dilakukan pada rasio DHA/EPA pada nauplius Artemia yang diperkaya dengan jenis pengkaya berbeda, perkembangan dan populasi larva, kualitas air, populasi Vibrio sp., total hemosit dan produksi krablet dari setiap perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rasio DHA/EPA pada nauplius artemia yang diperkaya dengan Nannochloropsis sp. adalah tertinggi dibandingkan dengan jenis pengkaya lainnya. Nilai Indeks Perkembangan Larva yang tertinggi adalah di perlakuan B (4,91) disusul oleh larva di perlakuan C (4,85), kemudian larva di perlakuan A dan D masing-masing dengan (4,58). Jumlah krablet D-10 terbanyak di perlakuan B (109,5 ± 36,1 ekor), disusul perlakuan C (82,0 ± 26,9 ekor), keduanya tidak berbeda nyata (P>0,05) tetapi keduanya berbeda nyata dengan produksi krablet di perlakuan D (33 ± 21,21 ekor) dan perlakuan A (27,5 ± 12,02 ekor). Produksi krablet tertinggi di perlakuan B tersebut didukung dengan jumlah sel haemosit tertinggi pada larva zoea-5 di perlakuan B.
Keywords: larva Scylla serrata; pengaya; HUFA; vitamin C; Nannochloropsis sp
Penulis: Gunarto, Bunga Rante Tampangallo, Herlinah, Muhammad Nur Syafaat
Kode Jurnal: jpperikanandd160324

Artikel Terkait :