PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN PAKAN PELET DALAM PENDEDERAN BENIH KEPITING BAKAU (Scylla serrata)
Abstract: Kepiting bakau
(Scylla serrata) sudah mulai dibudidayakan secara komersial di beberapa negara
termasuk Indonesia, karena rasa dagingnya yang lezat dan bernilai gizi tinggi,
serta menjadi komoditas ekspor. Benih kepiting yang selama ini ditangkap dari
alam jumlahnya sudah sangat terbatas, sehingga kegiatan perbenihannya terus
diupayakan meskipun belum dapat menghasilkan benih secara massal. Salah satu
masalah yang dihadapi adalah tingkat kanibalisme yang tinggi sejak masa
megalopa dan tertinggi pada stadia krablet. Pada stadia krablet umumnya diberi
pakan ikan rucah dan rebon, yang memiliki beberapa kekurangan seperti cepat
rusak, mudah kontaminasi, dan musiman (rebon), sehingga perlu dicobakan pakan
buatan. Oleh karena itu, dilakukan pembuatan dan aplikasi pakan buatan dalam
pendederan krablet (benih) kepiting bakau. Pakan buatan diformulasi menggunakan
bahan baku lokal untuk memenuhi kebutuhan nutrisi krablet. Krablet (umur 3-5
hari sejak metamorfosis dari megalopa ke krablet) dipelihara dalam bak fibre
glass berukuran 1 m x 1 m x 0.5 m dengan kepadatan 50 ekor/bak. Selama lima
minggu pemeliharaan, krablet diberi pakan uji berupa pakan buatan dan pakan
rebon sebagai pembanding. Hasil uji coba menunjukkan bahwa pertumbuhan dan
sintasan benih kepiting bakau relatif sama antara yang diberi pakan buatan dan
yang diberi pakan rebon. Hal ini menunjukkan bahwa pakan buatan dapat
dimanfaatkan baik oleh benih kepiting bakau untuk pertumbuhannya dan dapat
menggantikan penggunaan pakan rebon selama masa pendederan
Keywords: krablet; kepiting
bakau; pakan buatan; pertumbuhan
Penulis: Tamsil, Rosni,
Yohannes Teken
Kode Jurnal: jpperikanandd160387