Pemanfaatan Limbah Ekstraksi Alginat Dan Silase Ikan Sebagai Bahan Pupuk Organik
Abstract: Percobaan
pemanfaatan limbah padat ekstraksi alginat dengan tepung silase ikan (tepsil)
menjadi bahan pupuk organik telah dilakukan. Perlakuan yang diberikan adalah
rasio antara tepung limbah ekstraksi alginat : tepsil = 1:1; 2:1 dan 3:1.
Sebagai pengikat antara tepung limbah ekstraksi dengan tepsil digunakan pasta
Sargassum. Perlakuan rasio limbah padat ekstrasi alginat dengan tepsil
mempengaruhi komposisi unsur hara makro dan mikro serta kadar hormon pemacu
pertumbuhan dalam bahan pupuk. Ditinjau dari unsur hara makro maka perlakuan
yang terbaik ditemukan pada perlakuan P11 yakni satu bagian limbah alginat dan
satu bagian tepsil dengan komposisi P 34,56 mg/100g, N 3,01%, K 1,2 mg/100g, Ca
48,23 mg/100g, Corganik 21,31mg/100g, Mg 1,41 mg/100 g, kemampuan daya serap
air 587,93% dengan unsur mikro Fe 217,01 ppm, Zn 8 ppm, Cu 0,02 ppm dan nilai
hormon pertumbuhan giberelin 82,36 ppm, auksin 67,65 ppm, sitokinin-zeatin
36,86 ppm dan sitokinin-kinetin 28,71 ppm. Bahan pupuk yang dihasilkan dapat
diproses lebih lanjut menjadi pupuk organik untuk kebutuhan pertanian setelah
ditambah dengan unsur hara mikro dan makro dari bahan organik yang lain.
Keywords: limbah padat
alginat, tepung silase, unsur hara makro dan mikro, hormon pemacu pertumbuhan
Penulis: Jamal Basmal, Adwin
Widanarto, Rinta Kusumawati, Bagus Sediadi Bandol Utomo
Kode Jurnal: jpperikanandd140313