KERAGAAN BENIH TIRAM MUTIARA (Pinctada maxima) DARI HASIL PERKAWINAN SILANG INDUK ALAM

Abstract: Tiram Mutiara merupakan salah satu komoditas budidaya perikanan laut yang masih memiliki nilai pasar yang baik dan relatif stabil. Masih rendahnya produksi dan kualitas benih tiram mutiara yang dihasilkan diduga karena pada tahap pemeliharaan, larva banyak mengalami kematian (umur D-8—D-19) dengan tingkat sintasan (SR) cukup rendah. Salah satu upaya yang ditempuh adalah melakukan perbaikan pembenihan, yaitu dengan menerapkan modifikasi perkawinan mengingat tiram merupakan hewan dengan mobilitas yang rendah. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengetahui keragaan benih tiram mutiara hasil perkawinan silang induk alam dari dua populasi yang berbeda. Induk alam dikoleksi dari perairan Bali dan Maluku. Perkawinan silang dilakukan setelah induk menunjukkan tingkat kematangan gonad sempurna dari masing-masing perairan dan larva yang dihasilkan dipantau perkembanganya sampai stadia spat/ yuwana muda. Parameter yang diamati antara lain daya tetas telur. sintasan setiap stadia dan morfologi benih. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa benih tiram mutiara hasil perkawinan silang memiliki keragaan yang lebih baik dibandingkan dengan benih hasil perkawinan dari satu populasi. Benih hasil perkawinan tersebut memiliki tingkat sintasan (SR) setiap pergantian stadia di atas 30% dan waktu pergantian stadia (Metamorfosis) yang lebih cepat dua hari. Spat dan yuwana muda secara biologi menunjukkan pola warna cangkang yang lebih beragam dengan sintasan 8,5% setelah dua bulan pemeliharaan di laut.
Keywords: keragaan benih; perkawinan silang; tiram mutiara (Pinctada maxima)
Penulis: Ida Komang Wardana, Sudewi, Sari Budi Moria Sembiring, Ahmad Muzaki
Kode Jurnal: jpperikanandd130569

Artikel Terkait :