KEBIJAKAN PENGOPERASIAN BUBU DENGAN ALAT BANTU TERUMBU KARANG BUATAN DAN RUMPON DI WILAYAH REHABILITASI PERAIRAN KEPULAUAN SERIBU
Abstract: Ujicoba bubu bersama
terumbu karang buatan dan rumpon di wilayah rehabilitasi perairan Pulau Pari
dan Pramuka adalah untuk menentukan kesesuaian paket teknologi alat tangkap dan
alat bantu dalam usaha perikanan yang layak dari sisi teknis, sosial dan
ekonomi. Tulisan ini merupakan sintesa kebijakan pola pemanfaatan bubu dengan
dua alat bantu pengumpul ikan. Pendekatan yang digunakan adalah analisis
kebijakan dengan memformulasikan semua informasi yang relevan dan hasil
penelitian terkait. Hasil analisis menunjukkan bahwa penggunaan bubu dalam
perikanan multi alat tangkap dengan pemanfaatan alat bantu penangkapan
tergolong efektif secara teknis, sosial dan ekonomis. CPUE bubu dari 4 hari
perendaman/trip adalah ratarata 1,1 kg/unit/trip untuk nelayan Pulau Pari yang
mengoperasikan bubu di dekat terumbu buatan dan 2,4 kg/unit/trip untuk nelayan
Pulau Pulau Pramuka yang menaruh bubu di bawah rumpon. Perikanan bubu tergolong
layak ekonomi jika terintegrasi dengan perikanan multi alat tangkap. Nilai
tambah pendapatan dari penggunaan bubu berkisar pada Rp. 196.000–Rp. 400.000
per trip. Perikanan bubu memiliki prospek yang baik untuk dikembangkan dalam
skala besar melalui diversifikasi usaha perikanan di wilayah perairan yang
direhabilitasi dan aplikasinya dapat diterima nelayan. Alat bantu rumpon
memberikan pengaruh lebih besar pada hasil tangkap bubu dibanding hanya
penggunaan karang buatan.
Keywords: Bubu; karang buatan;
rumpon; CPUE; komposisi; analisis finansial; Kepulauan Seribu
Penulis: Isa Nagib Edrus
Kode Jurnal: jpperikanandd140288