HORMON ECDYSTERON DARI EKSTRAK DAUN MURBEI, Morus spp. SEBAGAI MOULTING STIMULAN PADA KEPITING BAKAU
Abstract: Murbei terbukti
mampu mempercepat moulting pada insekta (ulat sutera). Persamaan filum
(Arthropoda) antara kepiting dan ulat sutra memungkinkan efek mekanisme kerja
ecdysteron (ECD) daun murbei pada fase moulting ulat sutra juga bekerja pada
fase moulting kepiting bakau. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan isolasi
dan identifikasi kandungan ECD pada tanaman murbei. Selanjutnya pemanfaatan
ekstrak daun murbei sebagai moulting stimulan pada kepiting bakau. ECD dari
daun murbei diperoleh melalui isolasi, pemurnian, serta identifikasi secara
spektroskopi antara lain pengukuran panjang gelombang sinar ultra violet dan
spektrum infra merah untuk menentukan gugus fungsi. Kandungan ECD pada kepiting
dari setiap fase moulting dilakukan melalui ekstraksi pada hemolimp menggunakan
pelarut diethyl ether kemudian diukur menggunakan High Performance Liquid
Chromatography (HPLC). Hasil penelitian memperlihatkan kandungan ECD pada
tanaman murbei Morus spp. diperoleh pada fraksi kedua (1.058,62 mg/L) dan
ketiga (1.088,4 mg/L). Sedangkan kandungan ecdysteron pada haemolimp yang
paling tinggi pada fase sebelum moulting (4,53 mg/L) dan sesudah moulting (2,52
mg/L). Aplikasi ecdysteron pada kepiting bakau melalui penyuntikan
memperlihatkan dosis yang paling optimal pada 100 mg/L ECD.
Keywords: ecdysteron; murbei;
moulting stimulan; kepiting bakau
Penulis: Herlinah, Andi
Tenriulo, Emma Suryati
Kode Jurnal: jpperikanandd140379