EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN MANGROVE DENGAN TEKNIK EKSTRAKSI BERBEDA TERHADAP RESPON IMUN, TOTAL VIBRIO, DAN SINTASAN UDANG WINDU (Penaeus monodon) PADA SKALA LABORATORIUM
ABSTRAK: Beberapa jenis
mangrove telah dilaporkan efektif sebagai alternatif penanggulangan penyakit
pada budidaya udang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui parameter immun,
total Vibrio dan sintasan udang windu pada penggunaan ekstrak mangrove dengan
ekstraksi yang berbeda. Penelitian dilakukan di laboratorium basah dan
laboratorium Kesehatan Ikan dan Lingkungan, Balai Penelitian dan Pengembangan
Budidaya Air Payau Maros. Wadah berupa akuarium kaca yang berukuran 3 L diisi
air laut salinitas 28 ppt ditebari benur windu PL 15 sebanyak 30 ekor/wadah dan
diinfeksi dengan Vibrio harveyi patogen 106 CFU/mL. Perlakuan yang dicobakan
adalah (A) Ekstrak metanol Sonneratia alba; (B) S. alba hasil perebusan; (C)
Ekstrak metanol S.lanceolata; (D) S. lanceolata hasil perebusan; (E) Ekstrak
metanol Bruguiera gymnorrhiza; (F) B. gymnorrhiza hasil perebusan; (G) Kontrol
positif (benur diinfeksi dengan V. harveyi tanpa ektrak mangrove); H. Kontrol negative
(benur tidak diinfeksi V. harveyi dan tanpa ektrak mangrove). Masing-masing
perlakuan diulang tiga kali, dengan lama perendaman ekstrak mangrove 96 jam.
Pengamatan meliputi; populasi bakteri V. harveyi, THC, ProPO, DHC, dan sintasan
udang windu. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa Total V. harveyi pada penggunaan
ekstrak mangrove dengan perebusan cenderung lebih rendah sekitar 30% dibanding
dengan ekstrak metanol. Sementara untuk total hemosit benur windu pada
perlakuan ekstrak metanol S. Alba berbeda nyata (P<0.05) dengan kontrol
negatif, namun tidak berbeda nyata (P>0,05) dengan perlakuan lainnya. Nilai
ProPo tidak berbeda nyata (P>0.05) pada semua perlakuan. Sintasan udang
windu pada penggunaan extrak mangrove S. alba, S. lanceolata dan B. gymnorrhiza
(perebusan), masing-masing lebih tinggi 3%, 63% dan 69% dibandingkan dengan
ekstrak metanol. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak mangrove hasil
perebusan berpeluang digunakan untuk penanggulangan penyakit vibriosis pada budidaya
udang.
KATA KUNCI: mangrove;
parameter immun; vibrio; udang windu
Penulis: Nurbaya, Endang
Susianingsih, dan Muliani
Kode Jurnal: jpperikanandd160331