DETERMINAN PENDAPATAN NELAYAN TANGKAP TRADISIONAL WILAYAH PESISIR BARAT KABUPATEN BARRU

ABSTRAK: Nelayan tradisional telah dicirikan sebagai kelompok masyarakat miskin dengan tingkat ketergantungan yang tinggi terhadap sumberdaya perikanan. Penelitian yang dilakukan di wilayah pesisir pantai Barat Kabupaten Barru bertujuan untuk mengetahui besarnya perbedaan pendapatan nelayan tangkap tradisional dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhinya. Penelitian dilakukan dengan metode deskriptif dan metode penjelasan dengan analisis regresi berganda pada data crosssection pada Tahun 2013. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata pendapatan nelayan tangkap tradisional perahu motor tertinggi terdapat di Kecamatan Balusu sebesar Rp.580.242/ trip dan terendah Kecamatan Tanete Rilau sebesar Rp.418.728/ trip. Nelayan perahu tanpa motor pendapatan usaha tangkapnya tertinggi pada Kecamatan Tanete Rilau sebesar Rp.250.562/trip dan terendah Kecamatan Soppeng Riaja Rp.176.106/trip. Lain halnya perubahan pendapatan usaha tangkap nelayan perahu motor dipengaruhi secara positif oleh harga minyak tanah, lama melaut, umur nelayan, serta secara negatif oleh harga bensin, pengalaman melaut, dan perbedaan wilayah Kecamatan Barru, artinya setiap perubahan kenaikan harga minyak tanah, lama melaut, umur nelayan serta penurunan harga bensin, pengalaman melaut, dan perbedaan wilayah Kecamatan Barru, maka akan menaikkan/ menurunkan pendapatan usaha tangkap nelayan perahu motor. Pendapatan usaha tangkap nelayan perahu tanpa motor dipengaruhi secara positif oleh pengalaman melaut dan perbedaan wilayah Kecamatan Tanete Rilau serta secara negatif oleh lama melaut dan umur nelayan, artinya setiap perubahan bertambahnya pengalaman melaut dan perbedaan wilayah Kecamatan Tanete Rilau serta berkurangnya lama melaut dan umur nelayan maka akan menaikkan/ menurunkan pendapatan usaha tangkap nelayan perahu motor. Implikasinya, dalam meningkatkan pendapatan dari usaha tangkapnya nelayan tradisional diperlukan adanya dukungan armada laut dan alat tangkap sehingga dari jumlah nelayan yang ada dapat meningkatkan jumlah trip penangkapan.
Kata Kunci: determinan, pendapatan, nelayan tradisional, wilayah pesisir, perikanan tangkap
Penulis: Abd. Rahim dan Diah Retno Dwi Hastuti
Kode Jurnal: jpperikanandd160460

Artikel Terkait :