DAMPAK KENAIKAN BAHAN BAKAR MINYAK PADA PERIKANAN BUDIDAYA TAMBAK SEMI INTENSIF DAN INTENSIF: Studi Kasus di Kabupaten Karawang, Jawa Barat
ABSTRAK: Kenaikan harga BBM
khususnya solar sebesar 23% memberi dampak yang berarti bagi usaha perikanan
budidaya berskala intensif dan semi-intensif. Kenaikan harga BBM akan
berimplikasi terhadapbiaya produksi secara langsung. Penelitian ini ditujukan
untuk melihat keragaan usaha budidaya sebagaiakibat dari kenaikan harga BBM.
Lokasi Karawang dipilih karena merupakan salah satu kabupaten yangmemiliki
banyak aktivitas budidaya di tambak. Penelitian menggunakan metode studi kasus
dan analisis dilakukan dengan menggunakan analisis usaha. Hasil penelitian
menunjukkan terjadinya kenaikanbiaya operasional akibat kenaikan BBM. Kenaikan
terbesar terjadi untuk penggunaan energi yang naik sebesar 40% karena sumber
energi utama berasal dari generator yang menggunakan BBM di dalam operasionalisasinya.
Secara keseluruhan biaya naik sebesar 15,95% untuk budidaya semi-intensifdan
naik sebesar 16,40% untuk budidaya intensif. Pada sisi penerimaan juga
mengalami peningkatanyang signifkan khususnya pada budidaya intensif yaitu
14,61%. Hal ini dikarenakan komoditas udang yang diusahakan dalam budidaya
intensif mengalami kenaikan harga yang cukup tinggi. Sementara penerimaan pada
budidaya semi intensif mengalami kenaikan tipis sebesar 1,7%. Kebijakan yang
perlu dilakukan oleh pemerintah terkait dengan hal ini adalah penyediaan
kebutuhan listrik yang memadai untuk mengurangi penggunaan BBM pada budidaya
secara intensif. Hal ini diyakini dapat menekan biaya operasional sampai dengan
22%. Selain itu penyediaan pakan yang terjangkau perlu didukung oleh kebijakan
terkait baik melalui pengembangan pakan alternatif maupun subsidi pakan yang
sudahada.
Kata Kunci: BBM, budidaya
ikan, semi-intensif, intensif, Karawang
Penulis: Andrian Ramadhan dan
Siti Hajar Suryawati
Kode Jurnal: jpperikanandd160442