Bioremediasi Sedimen Tercemar Limbah Amonia Menggunakan Teknologi Microbial Fuel Cell Di Kawasan Mangrove Nusa Dua Bali

Abstrak: Teknologi microbial fuel cell merupakan teknologi yang dapat mengkonversi reaksi kimia menjadi energi listrik melalui metabolisme bakteri. Teknologi ini juga dapat membantu dalam proses bioremediasi. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui penggunaan microbial fuel cell terhadap penurunan konsentrasi amonia dan produksi listrik yang dihasilkan.  Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Manejemen Sumberdaya Perairan dan Laboratorium Ilmu Kelautan, Universitas Padjadjaran dari bulan Oktober hingga Desember 2015. Sampel sedimen dan sampel air yang tercemar amonia diambil dari Unit Pengolahan Air Limbah Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) Nusa Dua, Bali. Metode yang dugunakan ini menggunakan metode rancangan acak lengkap dengan 3 perlakuan  (konsentrasi amonia tinggi, sedang, dan rendah) dan juga dengan tiga pengulangan. Pengambilan sampel dilakukan di kolam pengolahan air limbah dan area ekosistem mangrove. Parameter yang diukur  adalah power density dan amonia. Pengukuran nilai tegangan listrik dan arus listrik dilakukan selama empat belas hari dengan interval waktu pengamatan jam ke- 0, 4, 8, 16, 24, 48, dan 336. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa nilai tertinggi power density yang didapat masing-masing sebesar 14,82+15,92 W/m2,  255,66+ 227,39 W/m2 , dan  81,1+ 59,64 W/m2 untuk perlakuan konsentrasi amonia tinggi, konsentrasi sedang dan konsentrasi rendah. Persentase penurunan amonia dengan bakteri indigenous yang didapat masing-masing sebesar 98,42 %, 88,3%, dan 61,23% untuk perlakuan konsentrasi amonia tinggi, sedang dan rendah. Disimpulkan bahwa MFC dapat digunakan untuk menurunkan konsentrasi amonia dan menghasilkan listrik.
Kata Kunci: Amonia, Bioremediasi, Metabolisme, Microbial Fuel Cell
Penulis: Aris Dwi Rahanto
Kode Jurnal: jpperikanandd160645

Artikel Terkait :