APLIKASI INSEMINASI BUATAN PADA UDANG WINDU, Penaeus monodon ALAM MENGGUNAKAN SUMBER DAN JUMLAH SPERMATOFOR YANG BERBEDA
Abstract: Salah satu kendala
utama dalam domestikasi udang windu adalah rendahnya tingkat perkawinan secara
alami dalam wadah budidaya. Hal yang sama terjadi pada udang windu alam yang
digunakan di unit pembenihan. Salah satu upaya untuk mendapatkan telur fertil
adalah melalui inseminasi buatan (IB). Inseminasi buatan merupakan teknik
mentransfer spermatofor dari induk jantan dengan cara memasukkannya ke dalam
telikum udang betina. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui performa
reproduksi udang windu betina alam pasca-inseminasi menggunakan sumber dan
jumlah spermatofor induk jantan alam yang berbeda. Penelitian dilakukan dua
tahap yaitu 1) IB menggunakan spermatofor induk jantan dari perairan Sulawesi
Selatan (SS) dan spermatofor induk jantan dari Aceh (SA) dan 2) IB menggunakan
jumlah spermatofor berbeda yaitu satu spermatofor (S-1) dan dua spermatofor
(S-2) pada udang windu betina alam. Inseminasi spermatofor dilakukan pada induk
udang windu betina setelah dua hari moulting. Hasil yang diperoleh pada IB
tahap pertama menunjukkan bahwa daya tetas telur udang windu betina alam lokal
tidak dipengaruhi oleh sumber (lokasi) asal udang jantan, di mana daya tetas
telur relatif sama pada kedua perlakuan, yaitu 61,6% pada SS dan 61,7% pada SA.
IB pada tahap kedua menunjukkan bahwa daya tetas telur fertil yang diperoleh
pada S-2 sebesar 40,5%; lebih rendah dari S-1 sebesar 44%.
Keywords: performa reproduksi;
inseminasi; spermatofor; udang windu alam; reproductive performances;
insemination; spermatophore; wild black tiger shrimp
Penulis: Samuel Lante, Asda
Laining
Kode Jurnal: jpperikanandd160204