ANALISIS SUSUT BOBOT PENGUKUSAN DAN RENDEMEN PENGUPASAN RAJUNGAN BERUKURAN BERBEDA DAN RAJUNGAN BERTELUR

Abstract: Industri pengalengan rajungan  pasturisasi melalui beberapa tahap utama yaitu pengukusan, pengupasan dan pengalengan. Rajungan  yang dikukus akan mengalami susut bobot dan ketikan dikupas menghasilkan rendemen daging dalam jumlah dan komposisi tertentu. Penelitian  untuk mengetahui susut bobot  selama pengukusan rajungan,  rendemen, dan komposisi jenis daging   serta  proses pengupasan pada rajungan yang berbeda ukuran dan rajungan bertelur. Rajungan berukuran kecil (lebar karapas <10 cm); rajungan besar (lebar karapas >10 cm) dan rajungan bertelur dikukus selama 30 menit pada suhu 80-90 oC,  didiamkan 60 menit sampai suhunya menyesuaikan ruang, dikupas dan dipisahkan daging  jumbo, reguler dan claw meat. Diperoleh susut selama  dikukus  sebesar 19,3%, susut pendinginan 15,9%, dan susut total 32,2%.  Rerata rendemen pengupasan 37,6%, terdiri  dari : daging jumbo (21,5%);  daging regular (51,9%) dan  daging claw meat (29,4%).  Rendemen rajungan besar 42,1% jumbo 31,5%; regular 34,3%; dan  claw meat 34,2%. Sedangkan rajungan bertelur  rendemen daging 30,7% terdiri dari  jumbo 22,4%; regular 25,8%; claw meat 15,2%.  telur 36,7%. Pengukusan mengakibatkan penyusutan bobot pada rajungan utuh. Rajungan jantan mengalami penyusutan yang lebih tinggi dari rajungan betina yang tidak bertelur.Ukuran rajungan tidak mempengaruhi besarnya penyusutan. Rendemen daging rajungan besar paling tinggi dibandingkan rajungan kecil dan rajungan bertelur. Daging jumbo dihasilkan dan memiliki nilai harga paling tinggi pada rajungan besar.
Kata kunci: susut bobot, rajungan, daging rajungan,  rendemen, jumbo, reguler, claw meat
Penulis: Slamet Suharto, Romadhon, Sri Redjeki
Kode Jurnal: jpperikanandd160612

Artikel Terkait :