ANALISIS RANTAI NILAI IKAN CAKALANG DI KOTA AMBON, MALUKU

ABSTRAK: Tulisan ini bertujuan untuk mengkaji rantai nilai komoditas ikan cakalang sehingga diperoleh besaran nilai tambah dan tingkat efsiensi pada setiap simpul rantai pasok. Data yang digunakan adalahdata primer dan sekunder dari instansi terkait dan pelaku usaha. Data dikumpulkan melalui wawancarakepada responden dengan teknik purposive dan snowball sampling. Data selanjutnya dianalisis dengananalisis nilai tambah, rantai pasok dan rantai nilai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemasaranikan cakalang memiliki tiga saluran distribusi yaitu: (1) dari nelayan ke pedagang pengumpul dan ke pedagang pengecer; (2) dari nelayan ke pedagang pengumpul kemudian ke pengolah ikan asar, dan; (3) dari nelayan ke UPI/cold storage. Analisis rantai pasok menunjukkan bahwa ikan cakalang sebagian besar (50%) didistribusikan ke UPI/cold storage dan sisanya dengan porsi yang sama (25%) didistribusikan ke pedagang pengecer dan pengolah ikan asar. Analisis rantai nilai menunjukkan bahwa nilai tambah terbesar dihasilkan pada saluran pemasaran kedua, yaitu sebesar Rp.23.062/kg. Simpul rantai pasok nelayan cenderung tidak efsien pada ketiga saluran pemasaran. Rekomendasi kebijakan yang diusulkan: (1) koordinasi dengan Bappeda dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan sebagaiupaya pengembangan industrialisasi ikan cakalang; (2) melakukan introduksi dan penyebaran teknologipengolahan ikan cakalang dari Balitbang KP dan perguruan tinggi setempat untuk meningkatkan nilai tambah produk, dan; (3) memperluas akses pasar dengan mengefsienkan sistem distribusi, baik melaluijalur laut maupun udara.
Kata Kunci: rantai nilai, cakalang, industrialisasi, nilai tambah, Ambon
Penulis: Estu Sri Luhur dan Risna Yusuf
Kode Jurnal: jpperikanandd170301

Artikel Terkait :