PENGARUH SUHU DAN SALINITAS PADA SINTASAN LARVA KEPITING BAKAU, Scylla olivacea DI PANTI BENIH KEPITING INSTALASI TAMBAK MARANAK, MAROS

ABSTRAK: Kualitas air media pemeliharaan pada fase awal larva yang sangat dominan berpengaruh adalah faktor suhu dan salinitas. Untuk itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui suhu dan salinitas yang optimal bagi sintasan zoea kepiting bakau Scylla olivacea. Penelitian dilaksanakan di panti benih Kepiting Instalasi Tambak Maranak BRPBAP Maros. Penelitian dilaksanakan dalam 2 (dua) tahap yakni penelitian dan pengamatan suhu dan salinitas pada waktu/periode yang berbeda. Suhu diset dalam 3 perlakuan yakni 28°C, 30°C, dan 32°C sedangkan salinitas 26 ppt, 28 ppt, dan 30 ppt masing-masing dua ulangan dan keduanya didesain dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Zoea-1 dipelihara di dalam bak fiber 300 L dengan padat tebar larva 100 ekor/L. Pakan yang diberikan berupa rotifera dan naupli Artemia. Pengaturan suhu menggunakan thermostat heater dan salinitas diatur melalui mengenceran dengan air tawar. Pergantian air dilakukan pada stadia zoea-1 dan zoea-2 sebanyak 10%, stadia zoea-3 dan 4 sebanyak 30% dan zoea 5 sebanyak 40%. Peubah yang diamati adalah sintasan, kecepatan perkembangan stadia, dan kualitas air berupa salinitas, pH, DO, suhu air, nitrit dan amoniak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi suhu maupun salinitas tidak berpengaruh nyata (p>0,05) terhadap perkembangan dan sintasan larva. Namun demikian, pada bak pemeliharaan dengan suhu 30°C relatif lebih baik dibanding pemeliharaan pada suhu 28°C dan 32°C. Sedangkan untuk penelitian salinitas diperoleh pemeliharaan larva pada salinitas 26 ppt relatif lebih baik dibanding salinitas 28 dan 30 ppt.
KATA KUNCI: suhu, salinitas, sintasan, kepiting bakau, S. olivacea
Penulis: Herlinah, Aan Fibro Widodo, dan Gunarto
Kode Jurnal: jpperikanandd110387

Artikel Terkait :