PENGARUH PENUTUPAN MULSA ORGANIK TERHADAP PERKEMBANGAN GULMA HUTAN TANAMAN NYAWAI (Ficus variegata Bl)

Abstrak: Pengendalian gulma pada saat pembangunan hutan tanaman penting dilakukan untuk mengurangi persaingan tumbuh dan menurunkan bahaya kebakaran. Studi perlakuan penutupan mulsa organik terhadap pertumbuhan dan perkembangan gulma telah dilakukan dengan tujuan mengetahui pengaruh mulsa organik terhadap perkembangan gulma bawah tanaman nyawai. Percobaan disusun secara faktorial dengan menggunakan rancangan acak kelompok. Hasil-hasil menunjukkan bahwa diantara 10 jenis gulma alami yang tumbuh di sekitar hutan kintap sebagai areal penelitian, didominasi oleh rumput Imperata cylindrica dan Clibadium surinamense. Pemberian mulsa organik di sekitar tanaman berpengaruh nyata terhadap keanekaragaman jenis gulma yang tumbuh, tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah individu gulma yang tumbuh di sekitar tanaman nyawai. Mulsa I. cylindrica dan C. surinamense menghasilkan jenis gulma tumbuh terendah. Mulsa alang-alang mengalami pengurangan biomassa paling lambat dibanding mulsa lainnya. Pengaruh penutupan mulsa tidak signifikan baik terhadap pertumbuhan tinggi dan diameter batang maupun diameter tajuk nyawai. Pengaruh interaksi antara jenis mulsa dengan ketebalannya tidak nyata terhadap semua parameter yang diuji. Mulsa Piper aduncum menghasilkan pospor dan Kalium tertinggi terhadap tanah dan mulsa C.surinamense memberikan pH dan Nitrogen tertinggi. Penggunaan mulsa alang-alang untuk menghambat gulma pada tanaman nyawai disarankan.  
Kata Kunci: Mulsa Organik; Gulma; Nyawai; Tanaman
Penulis: Acep Akbar
Kode Jurnal: jpkehutanandd160160

Artikel Terkait :