PENGARUH PEMBEROKAN DAN KEPADATAN TERHADAP KELULUSAN HIDUP IKAN GURAMI (Oshpronemus Gouramy) DALAM TRANSPORTASI SISTEM BASAH
Abstract: Penelitian mengenai
pengaruh pemberokan dan kepadatan selama transportasi terhadap kelulusan hidup
ikan gurami (Oshpronemus gouramy) telah dilakukan. Pemberokan dilakukan
terhadap ikan gurami selama 0, 1, 2, dan 3 hari sebelum transportasi. Ikan
gurami kemudian ditransportasikan selama 18 jam menggunakan transportasi sistem
basah dengan dua kepadatan 1:4 dan 1:3 (kg ikan/L air). Setelah
ditransportasikan ikan gurami dibugarkan dalam bak penampung selama 24 jam.
Pengamatan dilakukan terhadap mortalitas dan kondisi ikan setelah transportasi
serta aktivitas ikan dan kualitas air selama transportasi. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa setelah transportasi, mortalitas ikan pada perlakuan
pemberokan 0, 1, 2, dan 3 hari untuk kepadatan 1:4 berturut-turut adalah 0%;
0%; 16,6%; dan 5,9%, sedangkan mortalitas ikan untuk kepadatan 1:3
berturut-turut adalah 5%; 0%; 4,8%; dan 38,8%. Nilai mortalitas terendah (0%)
diperoleh pada perlakuan 1 hari pemberokan, baik dengan kepadatan 1:4 maupun
dengan kepadatan 1:3. Sekitar 42-70% ikan gurami menunjukkan gejala kebutaan
setelah transportasi, ditunjukkan dengan adanya kabut putih pada mata ikan.
Pengamatan terhadap kualitas air media selama transportasi menunjukkan kadar
oksigen yang cenderung menurun, sedangkan kadar amonia semakin meningkat pada
semua perlakuan.
Keywords: fasting treatment;
density; transportation; gouramy
Penulis: Diah Ikasari,
Theresia Dwi Suryaningrum, Syamdidi
Kode Jurnal: jpperikanandd090366