PENERAPAN MODEL ANSWERS UNTUK PENDUGAAN LIMPASAN DAN HASIL SEDIMEN PADA SUB DAS KAWASAN HUTAN PINUS DI GOMBONG, JAWA TENGAH: STUDI PENDAHULUAN

Abstrak: Perencanaan pengelolaan daerah aliran sungai (DAS) di Indonesia saat ini masih menggunakan pendekatan model USLE (Universal Soil Loss Equation) dalam penilaian kekritisan lahan.  Kelemahan model ini adalah hanya mampu memperkirakan besaran erosi, dan kurang memperhitungkan kondisi hidrologis secara detail. Oleh karenanya, diperlukan jenis model hidrologi lain yang dapat diterapkan secara lebih tepat dan akurat untuk menutupi kelemahan model yang ada, seperti model ANSWERS (Areal Nonpoint Source Watershed Environment  Response  Simulation).    Penelitian  ini  bertujuan  untuk  menguji  model  ANSWERS  untuk menduga erosi dan limpasan permukaan di sub DAS kawasan hutan pinus.  Penelitian dilakukan di sub DAS Watujali dan  Silengkong, Kecamatan Sempor, Kabupaten Kebumen.    Hasil  t-test  menunjukkan bahwa limpasan langsung aktual (Q-act) dan prediksi (Q-prd) tidak berbeda nyata, namun memiliki selisih yang cukup besar. Sub DAS Watujali menunjukkan besarnya nilai Q-prd 576,0 mm; Q-act 494,5 mm; Besarnya erosi tanah perkiraan (E-prd) 1,21 ton/ha; dan erosi tanah aktual (E-act) 2,95 ton/ha. Di sub DAS Silengkong menunjukkan besarnya  Q-prd 938,4 mm; Q-act 845,4 mm; erosi tanah prediksi 10,12 ton/ha; erosi tanah aktual sebesar 6,09 ton/ha.   Hasil tersebut mengindikasikan bahwa model ANSWERS belum dapat memberikan informasi yang  akurat dalam perencanaan pengelolaan DAS.  Sebelum dilakukan simulasi, disarankan adanya penambahan pasangan data kejadian hujan dan aliran untuk menjalankan model, sehingga hasil kalibrasi dan verifikasi model lebih sempurna. Dalam rangka mengeliminasi pengaruh distribusi curah hujan, disarankan untuk menambah stasiun curah hujan sehingga dapat meningkatkan akurasi data.  Sebagai penutup, studi ini baru merupakan studi awal dalam rangka implementasi model ANSWERS untuk simulasi perencanaan pengelolaan DAS.
Kata Kunci: Model ANSWERS; hutan pinus; hasil sedimen; aliran permukaan; pengelolaan DAS
Penulis: Agung B. Supangat, Sukresno
Kode Jurnal: jpkehutanandd080115

Artikel Terkait :