PENENTUAN PEMBERIAN PAKAN DAN UKURAN BENIH SAAT TEBAR PADA PEMBESARAN KERAPU MACAN (Epinephelus fuscoguttatus) DI KERAMBA JARING APUNG (KJA)

ABSTRAK: Penentuan pemberian pakan dan kelas ukuran pada umur yang sama pada pembesaran kerapu macan, Epinephelus fuscogutatus di KJA sangat menentukan keberhasilan usaha sekaligus tidak memberikan dampak negatif terhadap lingkungan perairan. Pemberian pakan yang berlebih dalam pembesaran ikan kerapu di KJA menyebabkan pengurangan efektivitas pakan dan dapat menurunkan kualitas ekosistem perairan. Namun kelas ukuran benih dari umur yang sama pada saat tebar diduga memberikan respons pertumbuhan yang berbeda. Dalam percobaan ini ikan dari umur yang sama dibagi dalam kelas ukuran besar atau A (194,7-264,3 g); dan ukuran kecil atau B (77,5-144,0 g) dipelihara dalam KJA ukuran 2 m x 2 m x 2 mdengan kepadatan rata-rata 145 ekor/jaring. Ikan diberi pelet komersial dengan rasio pemberian pakan adalah1,0%; 2,0%; 2,5% dari biomassa yang ada dalam tiap KJA. Penyesuaian jumlah pakan dilakukan setiap bulan selama pemeliharaan. Hasil percobaan menunjukkan bahwa rata-rata bobot pada akhir penelitian pada ikan yang awal tebar dengan rata-rata bobot 200 g (kelas A) pada akhir penelitian mempunyai kisaran rata-rata bobot 489-519 g sedangkan ikan dengan rata-rata bobot 100 g (kelas B) mempunyai kisaran bobot 286-307 g. Percobaan ini menunjukkan bahwa rasio pemberian pakan (feeding rate) ikan kerapu macan di KJA saat tebar dengan ukuran bobot rata-rata 100 dan 200 g adalah antara 2% dari biomassa. Penebaran kerapu macan dari ukuran besar dalam populasi benih yang sama mempunyai daya tahan yang lebih baik dalam perubahan lingkungan dan waktu pemeliharaan yang dibutuhkan untuk mencapai ukuran konsumsi lebih cepat, sehingga mempunyai faktor risiko yang lebih rendah.
KATA KUNCI: rasio pemberian pakan, ukuran ikan, kerapu macan
Penulis: Ketut Suwirya, Tatam Sutarmat, dan Nyoman Adiasmara Giri
Kode Jurnal: jpperikanandd110427

Artikel Terkait :